Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menyatakan nilai tukar Rupiah berangsur-angsur stabil dan pasar valuta asing (valas) antarbank mulai aktif kembali.

Hingga akhir Agustus 2013, tekanan pada nilai tukar Rupiah masih berlanjut dan ditutup pada Rp10.920 per dolar AS, melemah 5,8 persen dibandingkan akhir Juli 2013 atau 11,7 persen dibandingkan akhir 2012.

Dewasa ini Rupiah berangsur-angsur stabil dan pada 11 September 2013 diperdagangkan di pasar di sekitar Rp11.350--Rp11.515 per dolar AS.

Pada hari ini nilai tukar Rupiah melanjutkan tren penguatan. Kamis sore, nilai tukar Rupiah di pasar uang antar bank tercatat berada pada level Rp11.350.

Bank Indonesia menilai perkembangan nilai tukar Rupiah dewasa ini konsisten dengan kondisi fundamental serta mendukung peningkatan ekspor dan penurunan impor dalam proses penyesuaian defisit transaksi berjalan.

Bank Indonesia akan tetap melanjutkan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai kondisi fundamentalnya.


Inflasi Mereda

Tekanan inflasi mereda pada Agustus 2013, setelah mencatat inflasi yang cukup tinggi pada bulan Juli 2013.

Pada Agustus 2013 inflasi tercatat 1,12 persen (mtm) atau 8,79 persen (yoy), menurun tajam dari inflasi pada bulan Juli 2013 sebesar 3,29 persen (mtm) atau 8,61 persen (yoy).

Bank Indonesia memprakirakan tekanan inflasi ke depan semakin menurun, dengan inflasi pada September 2013 diperkirakan akan sangat rendah.

Prospek tekanan inflasi yang menurun juga dipengaruhi dampak perlambatan permintaan domestik serta langkah-langkah penguatan koordinasi kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah dalam pengendalian inflasi.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi 2013 diprakirakan berada pada kisaran 9,0--9,8 persen, dan kemudian menurun pada kisaran sasaran 3,5--5,5 persen pada tahun 2014.
(C005/B012)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013