Pati (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPR RI, Marwan Jafar mengungkapkan Polri harus segera menuntaskan penyelidikan kasus penembakan terhadap aparat kepolisian karena serangkaian penembakan tersebut telah meresahkan masyarakat.

Ditemui usai menghadiri sosialisasi aswaja untuk anak usia dini pada guru TK, RA, dan KB Musimat Nahdlatul Ulama se-Kabupaten Pati di Gedung Haji Pati, di Pati, Sabtu, Marwan mengungkapkan apabila persoalan tersebut berlarut-larut, dapat memunculkan ketidak percayaan publik terhadap aparat keamanan di negara ini.

"Jangan sampai, keresahan yang mulai dirasakan oleh masyarakat terjadi berlarut-larut tanpa ada penyelesaian," ujarnya.

Situasi yang terjadi saat ini, kata dia, mengindikasikan mahalnya rasa aman di negara ini.

Kasus penembakan terhadap aparat Kepolisian terjadi berulang kali, di antaranya penembakan yang dialami anggota Briptu Ruslan Kusuma di Jalan Raya Pekapuran Jumat (13/9), Kelurahan Sukamaju Baru, Cimanggis Depok saat antre di tempat pencucian sepeda motor.

Kasus serupa juga menimpa Bripka Sukardi, saat berada di depan Gedung KPK ketika sedang mengawal truk bermuatan bahan konstruksi.

Aiptu Dwiyatna saat berada di depan Gang Mandor, Jalan Otista Raya, RT 03/11, Kelurahan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, juga mengalami nasib serupa setelah ditembak orang yang tidak dikenal, serta Aiptu Aiptu Kus Hendratno dan Bripka Ahmad Maulana ditembak di Jalan Graha Raya depan Masjid Bani Umar Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang pada medio Agustus 2013.

"Jangan ada lagi personel kepolisian yang mengalami nasib serupa. Kami mendorong agar penyelesaian masalah tersebut bisa dilakukan segera," ujarnya.

Selain itu, dia juga mendesak, kepolisian mengkaji ulang pemberian izin kepemilikan senjata api.

Ia juga meminta, kepolisian menggalakkan razia senjata api ilegal, untuk menjamin rasa aman masyarakat.

"Keberadaan intelejen juga harus difungsikan secara maksimal," ujarnya.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013