Manado (ANTARA) -
Tujuh kontainer berisi komoditas pertanian dan perikanan Sulawesi Utara (Sulut) diekspor ke Asia Timur melalui Terminal Peti Kemas Bitung, Sulut.

"Sejumlah komoditas pertanian dan perikanan Sulut yang telah melewati tindakan karantina diekspor ke beberapa negara di Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok," kata Kepala Karantina Sulut I Wayan Karta Negara di Manado, Jumat

Karantina Sulut, kata dia, akan mengawal Bitung menjadi gerbang ekspor ke Asia Pasifik.

Ia menyebutkan tujuh kontainer berisi komoditas pertanian dan perikanan yang diekspor terdiri atas tiga kontainer santan beku (78,12 ton), satu kontainer tepung kelapa (26,26 ton), dua kontainer ikan asap kering (48 ton), dan satu kontainer produk perikanan lainnya (25,45 ton).

Wayan Karta mengatakan, keberadaan institusi karantina saat ini dalam kelembagaan yang baru (Badan Karantina Indonesia) diharapkan dapat menjadi perangkat perdagangan dunia dengan memastikan penerimaan produk pertanian dan perikanan Indonesia khususnya Sulut sesuai dengan persyaratan standar yang telah ditetapkan sehingga dapat diterima tanpa adanya hambatan dan penolakan di negara tujuan.

Baca juga: Pemkot Bitung ekspor berbagai produk ke Asia Timur

Tak hanya itu, kata dia, peran giat ekspor ini sangat mendukung pendapatan devisa negara dari provinsi ujung utara Sulawesi tersebut.

Wayan Karta menyatakan pihaknya siap mengawal produk-produk ekspor agar dapat memenuhi standar yang dipersyaratkan negara tujuan.

“Kita perlu bekerja sama dalam kesuksesan ekspor produk pertanian dan perikanan ini. Karantina akan ambil peran dalam membantu pemenuhan standar persyaratan yang ditetapkan negara tujuan sekaligus mengawal jaminan kelayakan dan keamanan produk bebas penyakit," katanya.

Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw menyampaikan apresiasi kepada seluruh instansi terkait sehingga terwujud ekspor komoditas pertanian dan perikanan melalui pelayaran langsung.

Steven berharap dengan adanya Bitung sebagai gerbang ekspor dunia, ke depannya ekspor produk-produk hewan, ikan, dan tumbuhan lainnya semakin menggeliat dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di provinsi tersebut.

Baca juga: Ekspor komoditas dari Sulut menyasar tiga negara 

Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulut yang diwakili oleh Ketua Tim Karantina Tumbuhan Dwi Rachmanto dan Ketua Tim Karantina Ikan Steven Manoppo serta pejabat karantina lainnya menyerahkan sertifikat karantina.

Balai Karantina memastikan dan menjamin produk tumbuhan dan ikan yang diekspor dalam kondisi sehat serta bebas penyakit sehingga aman untuk berlayar ke negara tujuan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara resmikan pelayaran perdana kapal kargo SITC Container Line MV. SITC Batangas Voy.2403 N yang menjadi langkah awal menjadikan Pelabuhan Bitung sebagai pintu gerbang ekspor Sulut ke pasar Asia.

Sebelumnya, acara peresmian pelayaran perdana tersebut turut dihadiri Duta Besar (Dubes) Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Djauhari Oratmangun.

Baca juga: Sulut ekspor produk perikanan ke enam negara

Ia memberikan dukungan dan harapannya kepada Pemprov Sulut yang telah menginisiasi membuka jalur pelayaran langsung ekspor dari Pelabuhan Bitung sebagai salah satu pintu gerbang Indonesia ke berbagai kota pelabuhan di Tiongkok, Jepang, dan Korsel serta Manila dan Davao, Filipina.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024