Pemilu memang penting bagi negara kita, tetapi jauh lebih penting adalah keutuhan bangsa.
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pemuka agama yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai berharap Pemilu 2024 berlangsung damai dan menghasilkan pemimpin nasional, baik eksekutif maupun legislatif, yang sesuai dengan harapan.

Harapan tersebut dikemukakan dalam doa bersama komunitas pemuka agama yang juga dihadiri presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Depok, Jawa Barat, Jumat (9/2).

"Kami berkumpul dan berdoa untuk bangsa dan negara serta untuk calon-calon pemimpin bangsa," ucap Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Marsudi Syuhud dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Selain SBY dan Marsudi, hadir dalam doa bersama itu Ketua Matakin Xs. Budi S. Tanuwibowo, Ketua PGI Pdt. Gomar Gultom, tokoh Katolik Kardinal Ign. Suharyo, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen Purn. Wisnu Bawa Tenaya.

Hadir pula pimpinan Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (MLKI) Engkus Ruswana dan Pimpinan Spiritual Nusantara Sri Eko Srijanto Galgendu.

"Saya sampaikan kembali bahwa yang terpenting dalam kesuksesan pemilu atau pemilihan presiden dan wakil presiden atau wakil-wakil di DPR adalah masyarakat tetap rukun, teduh, adem, tidak ada bedil-bedilan, kerusuhan," kata Marsudi.

Dalam doa bersama yang dibacakan secara bergantian itu, menurut Marsudi, para pemuka agama melangitkan harapan agar mereka yang sedang berkontestasi menjadi wakil rakyat, presiden atau wakil presiden membawa maslahat bagi seluruh rakyat serta tidak salah langkah yang malah menyebabkan petaka.

"Pemilu, pilpres memang penting bagi negara kita, tetapi jauh lebih penting adalah keutuhan bangsa. Ada lagi yang jauh lebih bernilai dari kemenangan, yakni sikap satria menjunjung tinggi kebenaran dan kebajikan," ujarnya.

Baca juga: Pemuka agama di Indonesia serukan Pemilu jujur, adil, dan bermartabat
Baca juga: Waketum MUI: Kritik hal yang biasa dan menyehatkan demokrasi


Berdasarkan data KPU RI, daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.

Sebelumnya, KPU RI mengumumkan peserta Pemilu 2024 sebanyak 18 partai politik nasional, yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, pemilu anggota legislatif (pileg) juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

KPU RI juga telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Setelah masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari. Selang sehari, 14 Februari 2024, pemungutan suara pileg, termasuk Pemilu Anggota DPD RI, bersamaan dengan Pilpres 2024.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024