Jika melihat Piala Asia 2023 dan Piala Afrika 2023, standar Eropa terlihat sudah didekati Asia dan Afrika
Iklim kompetitif Eropa
 
Penyerang Qatar Akram Afif mendapatkan trofi Top Goal Scorer Award saat serenoni juara usai final Piala Asia 2023 antara Yordania dan Qatar di Stadion Lusail di Lusail, utara Doha, Qatar, pada 10 Februari 2024. (AFP/GIUSEPPE CACACE)


Jika babak knockout menjadi ukuran kualitas sepak bola, maka 16 tim Piala Afrika 2023 dan Piala Asia 2023 yang masuk putaran ini bisa dibilang tengah bergerak mendekati standar profesionalitas Eropa.  termasuk Qatar, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, yang skuadnya total dihuni para pemain yang merumput di klub-klub lokal.

Jepang, Korea Selatan, Australia dan Iran, adalah tim-tim yang paling banyak memanggil legiun asing mereka untuk Piala Asia 2023.

Keempat tim itu berhasil mencapai perempat final, tetapi hanya Iran dan Korea Selatan yang melenggang ke semifinal.

Sayang, mereka gagal masuk babak final. Qatar yang seluruh pemainnya bermain di liga domestik, justru lolos ke partai puncak ini.

Mereka menghadapi Yordania yang kebanyakan bermain di dalam negeri tapi memiliki pemain paling menonjol yang bermain di Eropa, yakni gelandang Musa Al-Taamari yang bermain bersama Montpellier di liga utama Prancis.

Sekalipun produk domestik, Qatar tak terpisahkan dari kutub-kutub sepak bola global, terutama Eropa, berkat hadirnya sejumlah pemain eks Eropa di sana, termasuk yang memang warga negara Eropa.

Di klub-klub papan atas Qatar bermain pemain-pemain kaliber atas, seperti Marco Verratti, Phillippe Couthinho, Julian Draxler, dan Rafinha.

Pemain-pemain kelas dunia lainnya bermain di klub-klub jauh lebih kaya di liga Arab Saudi, termasuk Cristiano Ronaldo, Neymar, Riyad Mahrez, Sadio Mane, Karim Benzema, dan banyak lagi.

Demikian pula dengan klub-klub Uni Emirat Arab yang juga tak asing untuk pemain-pemain asal Eropa atau alumni liga-liga Eropa.

Oleh karena itu, kendati hampir seluruh pemain Qatar yang berlaga dalam Piala Asia 2023 berasal dari klub domestik, pemain-pemain mereka termasuk striker Akram Afif terbiasa dengan iklim kompetitif Eropa berkat kehadiran para pemain eks Eropa di negerinya.

Perkembangan ini sedikit banyak meningkatkan kualitas permainan dan kompetisi sepak bola Asia, yang tercermin selama Piala Asia 2023 di Qatar.

Baca juga: Akram Afif dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Asia 2023

Halaman berikut: kualitas setara Eropa di Afrika

Copyright © ANTARA 2024