Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian RI, Jenderal Timur Pradopo memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak akan terganggu dengan adanya aksi penembakan terhadap anggota Polri.

"Mulai dari kasus Pondok Aren dan sebelumnya, hingga sekarang, intinya pelayanan masyarakat tidak boleh terganggu. Lalu polisi yang memang harus di lapangan ya harus di lapangan. Semua itu tidak mengganggu, dan kita lebih semangat untuk melakukan tugas itu," kata Timur di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

Terkait pelaku penembakan, Timur menjelaskan bahwa Kepolisian sudah mengetahui pelaku, terutama pelaku penembakan di tiga lokasi, Pondok Arenn Ciputat. Namun hingga saat ini, tersangka tersebut belum berhasil ditangkap.

"Kalau yang 3 TKP berkaitan dengan Pondok. Aren, Ciputat, saya kira sudah jelas tersangkanya. Tim semua sudah bekerja keras. Tapi memang yang namanya teror bisa cepat, bisa lama, bisa bulanan, bisa tahunan tetapi yang jelas semua dalam pengawasan dan penyelidikan kita," kata Timur.

Karena tersangka belum berhasil ditangkap, Kepolisian belum bisa memastikan motif pelaku.

"Tersangkanya belum tertangkap, kita tunggu. Mapping sudah, tapi motifnya yang harus dibuktikan dari beberapa tersangka kalau sudah ditangkap," ujar Timur.

Sementara itu, dari olah hasil TKP, saksi-saksi dan hasil Puslabfor atas kejadian di Cimanggis, Timur mengatakan, ada perbedaan dari sebelumnya.

"Semua saya rasa sudah dianalisis yah dan beberapa sudah saya samapaikan ke media. Dan intinya dari hasil olah TKP dan hasil saksi-saksi serta Labfor itu ada beberapa perbedaan ya. Yang jelas misalnya kaitannya dengan proyektil, itu 3,2 mm, kemudian juga caranya masih lain. Semua masih dalam analisis kita," kata Timur.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013