Tingkat aktivitas gunung masih pada Level III, atau Siaga namun dengan pengurangan jarak rekomendasi
Kupang (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengurangi jarak rekomendasi aktivitas masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Tingkat aktivitas gunung masih pada Level III, atau Siaga namun dengan pengurangan jarak rekomendasi," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Selasa malam.

Baca juga: Peran penting pengamat gunung api memitigasi bencana di Flores

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer (km) dari pusat erupsi, serta sektoral 4 km pada arah utara-timur laut dan 5 km pada sektor timur laut.

Rekomendasi ini berubah dari rekomendasi sebelumnya, yakni dalam radius 4 km dari pusat erupsi, serta sektoral 5 km pada arah utara-timur laut dan 6 km pada sektor timur laut.

Pengurangan jarak rekomendasi itu didasarkan pada hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental yang dilakukan oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki.

Berdasarkan pengamatan visual periode 8-13 Februari 2023, aktivitas vulkanik gunung api itu masih fluktuatif.

Baca juga: PVMBG imbau warga waspada banjir lahar Gunung Lewotobi saat hujan

Guguran lava masih terjadi dengan jarak luncur maksimal satu km dari pusat erupsi, namun tidak ada perubahan jarak luncur maupun arah guguran sejak 25 Januari 2024.

Selain itu, aliran lava di arah timur laut pun tidak terlihat mengalami pergerakan yang signifikan dan masih berkisar pada jarak 4,1 km dari pusat erupsi.

Lebih lanjut Hendra mengatakan gempa-gempa pada periode itu didominasi gempa permukaan yang menandakan magma sudah mencapai permukaan.

Kemudian masih terekam gempa vulkanik dalam yang menandakan masih ada suplai yang sedikit berkurang dibandingkan periode sebelumnya.

Namun, ia menyebut tidak terekam lagi tremor dan gempa hembusan, serta data-data RSAM menunjukkan penurunan.

"Kubah lava yang berada di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki pertumbuhannya melambat sehingga mengindikasikan suplainya cenderung menurun," kata Hendra.

Baca juga: BNPB bantu perbaikan sosial-ekonomi korban erupsi Gunung Lewotobi

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024