Beliau sosok yang bisa mengayomi semua pihak...
Jombang (ANTARA News) - Sedikitnya 40 kiai se-Jawa Madura sepakat mendukung mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD untuk maju menjadi calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

"Para kiai sepakat mendukung Pak Mahfud untuk maju sebagai calon Presiden 2014 mendatang," kata pengasuh PP Tebuireng, KH Sholahudin Wahid, kepada wartawan setelah pertemuan tertutup di Pondok Pesantren Darul Ulum, Kabupaten Jombang, Rabu petang.

Ia mengatakan, para kiai telah melakukan pembahasan terkait dengan rencana Pemilu Presiden 2014 mendatang. Dalam pertemuan yang melibatkan para kiai tingkat Jawa-Madura tersebut, telah ada kesepakatan bersama untuk meminta  Mahfud MD maju sebagai calon presiden.

Pengasuh yang ditunjuk sebagai juru bicara para kiai tersebut juga mengatakan negara ini membutuhkan seorang pemimpin yang adil serta mengerti akan hukum. Sosok Mahfud MD selama ini dikenal tegas dan tidak pernah membedakan dalam masalah hukum.

"Beliau sosok yang bisa mengayomi semua pihak," tegasnya.

Sementara itu, Mahfud yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengaku siap melaksanakan perintah para kiai. Ia juga belum berbicara banyak tentang proses ke depan, karena saat ini masih dalam awal pembicaraan. Namun, ia juga menegaskan dalam waktu dekat akan melakukan safari atau kunjungan ke para kiai di luar Pulau Jawa.

"Yang jelas saya siap menjalankan tugas tersebut. Saya ingin melakukan perbaikan di negeri ini," kata pria yang dosen di sejumlah universitas terkemuka di Indonesia.

Pertemuan tertutup tersebut diikuti sedikitnya 40 kiai. Pertemuan itu digelar di kediaman pengasuh pondok KH Dimyathi Romli di Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, dan berlangsung lebih dari dua jam.

Sejumlah kiai yang hadir di antaranya KH Maimun Zubair (Sarang, Rembang Jawa Tengah), KH Salahuddin Wahid (Ponpes Tebuireng Jombang), serta KH Hasyim Muzadi (mantan Ketua Umum PBNU).

Selain itu, terdapat kiai lain yang juga hadir antara lain KH Mustofa Aqil Siraj (adik kandung Ketua Umum PBNU), KH Haris Shadaqah (Semarang), KH Anik Muhammad (Mranggen, Jawa Tengah), KH Badawi Basyir (Kudus), Alhilal Hamdi, Gus Yusuf (Tegalrejo Magelang), KH Nuruddin Rahman (Bangkalan), KH Hisyam Syafaat (Banyuwangi), KH Muchit Muzadi (pendiri PKB), serta sejumlah kiai lainnya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013