maka perlu menambahkan makanan dengan kandungan antioksidan tinggi, seperti vitamin A,E
Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis gizi klinik dr. Tirta Prawita Sari, Sp.G.K, M.Sc  menyarankan anggota kelompok penyelenggara pemungutan Suara (KPPS) tidak mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi seperti gorengan saat bertugas karena bisa mengganggu konsentrasi.

"Makanan yang terlalu lama di dalam lambung seperti makanan yang berlemak tinggi, sehingga pencernaan menjadi lambat itu bisa mengganggu konsentrasi," ujar Dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta itu dalam seminar daring, Rabu.

Menurut dokter yang akrab disapa Wita itu, merujuk angka kecukupan gizi (AKG) tahun 2019 orang berusia di atas 20 tahun hingga 55 tahun, membutuhkan sekitar 2000-2200 kalori setiap hari, dengan kebutuhan protein sekitar 60-65 gram. Lalu, untuk karbohidrat sebagai sumber energi utama, sebaiknya pilih yang memiliki indeks glikemik rendah karena meningkatkan kadar gula darah perlahan dan ini sangat baik menjamin suplai energi.

Kemudian, bagi mereka yang berada dalam situasi stres yang tinggi, maka makanan dengan tinggi kandungan omega-3 semisal ikan laut dalam, kacang almon (almond) dan biji chia, menjadi bagian hidangan yang disarankan untuk dikonsumsi.

"Dan karena stres tinggi meningkatkan stres oksidatif atau oksidan keluar dari tubuh, maka perlu menambahkan makanan dengan kandungan antioksidan tinggi, seperti vitamin A, E itu tentu sangat bermanfaat," kata Wita.

Selain itu, petugas juga perlu mengonsumsi sayuran aneka warna juga bagus demi terpenuhinya kebutuhan antioksidan,serta menambahkan asupan zink dan suplai vitamin D demi kekebalan tubuh.

Kemudian, alih-alih kopi dan teh, dia menyarankan petugas memenuhi kebutuhan cairan dengan air putih.

"Jumlahnya sekitar dua liter per hari, kalau jumlahnya akan lebih banyak kalau tinggi badan lebih tinggi, status gizi lebih besar. Semakin gemuk seseorang maka semakin besar juga cairan yang dibutuhkan," pesan dia.

Wita menambahkan, aktivitas KPPS kebanyakan bersifat administratif seperti pencatatan, verifikasi, mendampingi pemilih, melakukan pengawasan dan yang paling berat tampaknya pada masa rekapitulasi, kemudian pelaporan dan lainnya. Kebanyakan kegiatan ini dilakukan dalam keadaan duduk, dengan aktivitas fisik dan berdiri yang minimal.

Di sisi lain, ada sedikit penambahan penyebab stres khususnya saat melakukan rekapitulasi. Selain itu, pekerjaan KPPS pada dasarnya membutuhkan konsentrasi yang tinggi seperti memastikan nama pemilih sesuai dan saat perhitungan suara.

Sementara itu, di Jakarta, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengerahkan sebanyak 215.362 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Para anggota KPPS bekerja satu bulan yakni 25 Januari hingga 25 Februari 2024. Usia para petugas, merujuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu dalam rentang 17-55 tahun.
Baca juga: Wali Kota Jakpus: TPS dan KPPS sudah siap
Baca juga: DKI diminta siagakan tenaga kesehatan di TPS
Baca juga: Legislator tegaskan tak ada fasilitas tambahan bagi KPPS di DKI

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024