Denpasar (ANTARA News) - Ajang bertajuk "Semarak Bali Festival 2013" yang digelar karyawan Kompas Gramedia pada 22 September 2013 diharapkan dapat mewadahi kebutuhan komunitas seni budaya di Pulau Dewata.

"Kami sengaja menggelar acara ini sebagai bentuk upaya bersama menggugah tren budaya hidup sehat sekaligus mewadahi kebutuhan komunitas seni budaya Bali. Sebagai destinasi wisata dunia, tidak bisa dilepaskan Bali bisa mendapatkan dampak krisis kebudayaan," kata MA Hary Puspadewi, Ketua Penyelenggara "Semarak Bali Festival 2013" di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, harus diambil langkah serius supaya gejala menurunnya minat kalangan muda Pulau Dewata terhadap budaya lokal dengan meminggirkan seni tradisional yang seharusnya tetap terpelihara dan dikembangkan tidak semakin menjadi-jadi.

"Di sisi lain, berkembangnya berbagai komunitas kaum muda Bali tetap membutuhkan wadah sebagai ajang kreasi dan ekspresi. Oleh karena itu, kami memandang beranjak dari permasalahan tersebut, menjadi kesempatan kami untuk dapat lebih aktif berkontribusi lewat kegiatan Semarak Bali Festival 2013.

Ia mengemukakan acara tersebut akan diselenggarakan, Minggu (22/9) di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, sejak pagi sampai menjelang tengah malam. Seluruh hiburan panggung disajikan secara gratis.

"Acara akan dibuka dengan jalan santai yang diikuti oleh sekitar 5.000 peserta. Selanjutntya diisi berbagai lomba terkait seni budaya Bali mulai dari lomba gebogan bunga, baleganjur, tari kreasi, dan mengukir buah. Di samping itu juga ada lomba untuk segala lapisan umur seperti lomba mewarnai, mendongeng, lomba sulap dan sebagainya," ujarnya.

Para peminat fotografi pun dapat ikut serta meramaikan dengan mengikuti lomba serta workshop fotografi. Tidak ketinggalan pula aneka bazaar berisi kuliner khas Bali dan sebagainya meramaikan arena festival. "Tak ketinggalan bazaar unit-unit Kompas Gramedia yang berada di Bali, serta tersedia lowongan kerja di Kompas Gramedia, bagi yang berminat dapat memasukkan lamaran kerja secara online.

Sedangkan malam harinya disemarakkan oleh penampilan AA Raka Sidan, penyanyi pop Bali dari desa Sidan, Gianyar, dengan lagu-lagunya yang terkenal sarat dengan pesan moral terkait kondisi sosial masyarakat, berisi pesan tanggung jawab untuk ikut memberi edukasi bagi masyarakat, serta mendorong terciptanya iklim berkesenian yang baik bagi seniman khususnya musisi Bali.

"Sebagai penutup festival, dalang I Wayan Nardayana akan mempergelarkan pertunjukan wayang kulit hasil inovasinya," ujar Puspadewi.

Nardayana yang telah berkiprah di dunia pedalangan sejak 15 tahun silam dari Desa Belayu di Tabanan, sudah terkenal di seantero Bali. Tokoh utama wayang hasil kreativitas asli Bali ini adalah "Nang Klenceng" dan "Nang Ceblong" yang dipopulerkan menjadi "Cenk Blonk" yang tidak pernah gagal menghibur segala lapisan penonton dengan candaan-candaan segar khas Bali.
(KR-LHS/Z003)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013