Hanoi (ANTARA) - Perubahan kondisi cuaca yang tidak normal di Vietnam meningkatkan risiko penularan penyakit karena berada di wilayah monsun tropis yang panas dan lembap.

Risiko penyakit yang bisa menyerang warga Vietnam di antaranya adalah demam berdarah, campak, serta penyakit mulut dan kuku. Lalu penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti pertusis, flu burung dan gondongan, hingga penyakit baru berbahaya yang didatangkan dari luar negeri seperti cacar monyet.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat sekitar satu miliar kasus flu musiman, termasuk 3-5 juta kasus parah dengan 290.000 hingga 650.000 di antaranya terbukti berakibat fatal.

Selain flu musiman dan infeksi saluran pernapasan akut, pada tahun 2023 dunia juga mencatat kasus flu burung yang bersifat patogen tinggi seperti A(H5N1), A(H5N6), dan A(H9N2).

Pada tahun 2023, Vietnam berhasil mengendalikan situasi penyakit menular dengan baik, dengan tujuan umum untuk meminimalkan kejadian dan kematian akibat penyakit menular dibandingkan rata-rata pada tahun 2016-2020.

Kendati demikian Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan bahwa pencegahan dan pengendalian penyakit masih menghadapi berbagai tantangan karena adanya pengembangan penyakit yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi, termasuk munculnya penyakit baru dan mutasi penyakit yang sudah ada.

Selain itu demam berdarah dengan prevalensi tahunan yang tinggi kerap menyerang penduduk yang tinggal di daerah padat penduduk, wilayah perkotaan, maupun kawasan industri.

Dinamika populasi dengan banyak wisatawan, pelajar dan etnis minoritas juga menyulitkan upaya  untuk mengendalikan kasus penyakit dan melaksanakan kegiatan pencegahan maupun pengendalian epidemi.

Kementerian juga mengingatkan bahwa tingkat vaksinasi di beberapa daerah masih rendah, terutama di daerah terpencil dan dihuni oleh kelompok etnis, sehingga respon imun dapat menurun seiring berjalannya waktu.

Oleh karenanya, melalui rencana baru pencegahan dan pengendalian penyakit menular tahun 2024, Kementerian Kesehatan mengusulkan agar Komite Rakyat provinsi dan kota mengarahkan dinas kesehatan untuk menyusun rencana pencegahan dan pengendalian penyakit menular.

Pengawasan epidemi, terutama di gerbang perbatasan, fasilitas masyarakat dan kesehatan diminta untuk dilakukan secara berkala untuk mendeteksi ancaman dan merancang respons tepat waktu guna mencegah penularan yang meluas dan wabah yang berkepanjangan di masyarakat.

Kementerian Kesehatan juga memerintahkan dilakukannya kampanye pemberantasan nyamuk dan jentik secara berkala dengan tetap memperhatikan keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan demam berdarah.

Sumber : VNA-OANA

Baca juga: Vietnam minta Dewan Keamanan PBB aktif atasi dampak perubahan iklim
Baca juga: Vietnam tekankan pembangunan masyarakat yang inklusif di forum PBB
Baca juga: Nilai ekspor kopi Vietnam melonjak 100 persen pada Januari

 

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024