Jakarta (ANTARA News) - Kelompok militan Somalia bernama al Shabaab menyatakan bertanggungjawab atas serangan ke sebuah pusat perbelanjaaan di ibukota Kenya.

Mereka mengatakan serangan itu menunjukkan bahwa mereka masih bisa melancarkan serangan kendati terus ditekan di Somalia oleh ofensif tentara Afrika, termasuk Kenya.

Ini adalah sekelumit fakta mengenai organisasi teror itu.

Al Shabaab telah mengikrarkan perang di Somalia:
  • Penggulingan kekuasaan oleh para panglima perang terhadap diktator Mohamed Siad Barre pada 1991 mencemplungkan negara di Tanduk Afrika itu ke dalam anarki, dan membuat al Shabaab yang berarti "bocah-bocah lelaki" mengendalikan wilayah selatan dan tengah Somalia.
  • Milisi al Shabaab pernah menjadi bagian gerakan Uni Mahkamah Islam Somalia yang memukul mundur para panglima perang dukungan AS keluar dari ibukota Mogadishu pada Juni 2006 dan berkuasa selama enam bulan sebelum pasukan Somalia dan Ethiopia menumbangkan gerakan itu.
  • Lima tahun kemudian pada Agustus 2011, al Shabaab mulai menarik pasukannya keluar dari Mogadishu. Pada September 2012, pasukan pemelihara perdamaian Afrika memukul mundur kelompok ini keluar dari pelabuhan Kismayu.
  • Kendati pemberontak masih bisa melakukan serangan balasan dengan pemboman dan serangan bersenjata, mundurnya mereka dari Mogadishu dan Kismayu menandai bahwa secara militer mereka tak bisa mengalahkan sebuah pemerintahan yang didukung pasukan asing. Pasukan perdamaian Ethiopia, Kenya dan Afrika (AMISOM) terus melaju dan menguasai basis-basis pemberontak.
  • Alqaeda mengatakan awal 2012 bahwa al Shabaab telah bergabung dan kelompok ini mengadopsi metode serangan gerilya pukul dan lari terhadap pasukan AMISOM. Sedikitnya 3.000 pasukan perdamaian Afrika terbunuh di Somalia sejak 2007, kata PBB.
 Serangan besar di Somalia dan negara-negara tetangganya:
  • Seorang pembom bunuh diri menewaskan empat menteri pemerintah dan 19 orang lainnya pada 3 Desember 2009 pada seremoni kelulusan mahasiswa kedokteran di Mogadishu.
  • Juli 2010, al Shabaab melancarkan serangan bom di Kampala, Uganda, yang menewaskan 79 orang yang tengah menonton final Piala Dunia.  Serangan yang pertama dilakukan di luar Somalia ini adalah sebagai balasan atas partisipasi Uganda dalam pasukan perdamaian Afrika.
  • Dua serangan ke sebuah terminal bus dan satu bar menewaskan seorang dan melukai lebih dari 20 orang pada akhir Oktober 2011.
  • Kenya menuduh al Shabaab berada di balik serangan granat yang menewaskan paling sedikit enam orang di sebuah terminal bus di Nairobi pada 10 Maret 2012.
  • Para pejabat olahraga Somalia termasuk dari enam orang yang terbunuh pada April 2012 akibat serangan bom bunuh diri al Shabaab di Mogadishu.
  • Para pembom bunuh diri menyerang Hotel Mogadishu di mana presiden baru terpilih Hassan Sheikh Mohamud berada pada 12 September  2012, delapan orang tewas dalam serangan ini. Mohamud selamat. Delapan hari kemudian para pembom bunuh diri membunuh setidaknya 15 orang di sebuah restoran.
  • April 2013, para militan al Shabaab membunuh paling sedikit 30 orang dalam gelombang serangan terkoordinasi di ibukota Somalia.
  • Juli tahun yang sama, kelompok ini mengaku melakukan serangan bom mobil ke misi diplomatik Turki di Mogadishu yang membunuh tiga orang. Kemudian, sebuah serangan 7 September lalu ke satu restoran telah menewaskan 15 orang, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013