Nah, kali ini race (balapan)-nya adalah di pagi hari sebelum waktu makan siang.
Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara kejuaraan F1 Powerboat PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menjadwalkan pertandingan berlangsung pada pagi hari untuk mengantisipasi ombak tinggi yang dapat mengancam keselamatan peserta.

“Nah, kali ini race (balapan)-nya adalah di pagi hari sebelum waktu makan siang,” ujar Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono dalam konferensi pers, di Kantor Pusat InJourney, Jakarta, Senin.

Maya menjelaskan bahwa pergantian waktu balapan tersebut dari siang hari menjadi pagi hari berdasarkan pada pemantauan yang telah timnya lakukan di wilayah Danau Toba, Sumatera Utara.

Ia menjelaskan bahwa setelah pukul 12.00 atau 13.00 waktu setempat, angin di kawasan Danau Toba menjadi kencang.

“Nah, di sore hari, kita akan melihat jetski. Nah, untungnya kalau jetski itu suka ombak, jadi makin tinggi ombaknya makin oke,” ujar Maya.

Adapun perlombaan jetski berlangsung untuk menyeleksi pebalap yang akan mewakili Indonesia dalam ajang Aquabike Jetski World Championship yang akan digelar pada November 2024.

Pernyataan tersebut ia sampaikan terkait langkah mitigasi yang dilakukan oleh pihak penyelenggara untuk menghadapi ombak tinggi di Danau Toba.

Pada F1 Powerboat Danau Toba 2023, permasalahan ombak tinggi mengakibatkan putaran pertama Kejuaraan Dunia F1 Powerboat yang dijadwalkan bergulir dua race akhirnya hanya berlangsung satu lomba, karena angin kencang dan ombak tinggi di perairan Danau Toba.

Balapan kedua dijadwalkan bergulir pukul 15:00 WIB. Kemudian sempat tertunda sekitar 15 menit. Petugas di arena lomba berbenah dan menarik pembatas lintasan yang membuat lintasan lebih pendek.

Kemudian pebalap juga sempat memulai balapan sebanyak tiga lap. Pebalap yang mencoba bermanuver terlihat terhempas.

Atas pertimbangan keselamatan para pebalap, kata Maya, balapan yang seharusnya berdurasi 40 menit, sempat dipotong 20 menit, sebelum akhirnya terpaksa dibatalkan oleh Race Director Luis Miguel Ribero.

“Ombaknya tinggi sekali waktu itu. Ombaknya sampai 2 meter, sehingga para pebalap tidak bisa melihat,” kata Maya lagi.
Baca juga: AP II: Fasilitas Bandara Sisingamangaraja XII siap jelang F1 Powerboat
Baca juga: Kemenkomarves sebut F1 Powerboat dapat pulihkan lingkungan Danau Toba

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024