Jakarta (ANTARA) - Impor buah Jeruk Indonesia dari China meningkat dalam beberapa bulan terakhir seiring tingginya permintaan memasuki Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 10 Februari. Selain untuk kebutuhan peribadatan bagi masyarakat Tionghoa, buah ini juga biasanya dijadikan bingkisan untuk merayakan tahun baru.

Mayoritas buah jeruk yang diimpor dari China adalah jenis jeruk mandarin, dengan nilai impor mencapai 20,2 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.654) sepanjang Januari 2024, meningkat 11 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Volume impor buah tersebut juga naik 9 persen ke angka 12.400 ton, tunjuk data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia.

Dalam empat bulan terakhir, nilai dan volume impor buah jeruk secara konsisten naik signifikan, sebagaimana tren tahun-tahun sebelumnya yang selalu melonjak pada periode beberapa bulan menjelang Imlek. Bagi masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia, jeruk biasanya disajikan saat sembahyang maupun sebagai jamuan saat Tahun Baru Imlek sebagai simbol keberuntungan.

Pembeli terbesarnya adalah para pebisnis atau perusahaan yang umumnya membeli belasan kardus jeruk sebagai bingkisan untuk kolega atau dibagikan kepada karyawan. Sementara itu, beberapa pembeli lainnya merupakan konsumen biasa yang membeli secara eceran, dengan harga jual 15.000 rupiah per buahnya, yang biasanya digunakan untuk konsumsi pribadi dan sembahyang.

Beng-beng, salah seorang pedagang buah di kawasan Pecinan Glodok, Jakarta, mengatakan bahwa dia biasanya menjual hingga puluhan kardus jeruk mandarin dalam sehari saat puncak persiapan Imlek. Satu kardus berisi 40 buah jeruk yang harganya dibanderol sekitar 400 ribu rupiah.

"Pembeli sangat ramai, apalagi sepekan sebelum Imlek, terutama pembeli dari kantor-kantor yang membeli belasan kotak," ujar pria yang sudah berjualan selama lebih dari dua dekade terakhir di kawasan tersebut, pada Senin (19/2).

Selain diperjualbelikan di pasar, penjualan jeruk mandarin untuk kebutuhan Imlek juga banyak ditawarkan melalui layanan belanja daring (online) dengan harga berkisar 40.000-55.000 rupiah per kilogram.

China sudah sejak lama menjadi negara pemasok utama untuk buah jeruk mandarin bagi Indonesia, dengan kontribusi sepanjang tahun lalu saja mencapai lebih dari dua pertiga dari total nilai impor nasional, sedangkan sebagian kecil sisanya berasal dari Australia dan Pakistan. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024