Kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP beras yang telah mencapai 264.808 ton dari target 1,2 juta ton
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus melakukan upaya optimalisasi cadangan beras pemerintah (CBP) untuk memenuhi kebutuhan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di tengah dinamika harga beras.

"Upaya strategis Bapanas dalam menjaga stabilitas antara lain melalui kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP beras yang telah mencapai 264.808 ton dari target 1,2 juta ton," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa di Jakarta, Selasa.

Ia menyampaikan bahwa perlunya meredam gejolak pasokan dan harga pangan apalagi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

Dia menuturkan bahwa upaya tersebut dilakukan Bapanas dengan bersinergi dan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga, asosiasi pelaku usaha, hingga masyarakat.

Penyaluran beras komersial, kata Astawa, kepada para pelaku usaha penggilingan padi/gabah dengan target mencapai 250.000 ton.

Hal ini juga termasuk dengan penyaluran pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta hingga mencapai 50.000 ton.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan ritel modern, Bapanas bersama Perum Bulog telah bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk memasok beras SPHP dan komersial dengan pembatasan pembelian maksimal dua kemasan per hari untuk menghindari risiko penyalahgunaan.

"Pembelian beras SPHP memang sengaja kami batasi karena ini diambil dari CBP yang mana kami juga telah menghitung konsumsi rumah tangga tidak akan melebihi dari 10 kilogram per bulan," ujarnya.

Astawa juga menyampaikan terkait gerakan pangan murah (GPM) yang dilaksanakan di berbagai daerah untuk memberikan akses pangan dengan harga wajar bagi masyarakat. Gerakan tersebut telah mencapai 720 kali pada periode Januari hingga awal Februari 2024.

"Ke depan, juga telah disiapkan anggaran dana dekonsentrasi kepada dinas pangan daerah untuk penyelenggaraan dua kali GPM jelang HBKN Ramadhan dan Idul Fitri di seluruh daerah," tambahnya.

Bapanas juga melakukan pemantauan dan monitoring bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui enumerator yang ada dan tersebar di berbagai pasar tradisional dan ritel modern tingkat kabupaten/kota.

Astawa menyebut bahwa dalam waktu dekat Bapanas juga akan menggelar rapat koordinasi (rakor) HBKN bersama kementerian/lembaga terkait sebagai upaya pengendalian stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi, yang akan dilanjutkan dengan rakor bersama dinas pangan daerah dari 38 provinsi di Bandung, Jawa Barat, pada 22 Februari mendatang.

Di sisi lain, katanya, penyaluran bantuan pangan beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras akan terus dilaksanakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan baik dalam rangka penghapusan kemiskinan ekstrem maupun pencegahan stunting.

"Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan peran CBP sebagai instrumen pengendali stabilitas pasokan dan harga beras sambil menunggu masuknya musim panen raya gabah/beras petani yang diperkirakan akan mulai pada April-Mei mendatang," terang Ketut Astawa.

Baca juga: Bapanas: Bantuan pangan beras 10 kg berlanjut hingga Juni
Baca juga: Bapanas: Impor beras dari Thailand dua juta ton jika produksi kurang
Baca juga: Bapanas pastikan keseimbangan pada semua lini rantai pasok pangan


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024