Awal mula banjir terjadi pada 17 Februari 2024, yang merupakan  banjir kiriman disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah hulu sungai
Sampit (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah berupaya mengedukasi warga yang tinggal di wilayah rawan banjir supaya bersedia direlokasi ke tempat yang aman dari banjir.
 
“Ke depannya mudah-mudahan kami bisa mengedukasi warga secara perlahan, kalau di sini memang sering terjadi banjir, maka ke depannya agar bergeser ke dataran yang lebih tinggi,” kata Camat Cempaga Hulu Gusti Mukafi, Rabu.
 
Ia menyampaikan, awal mula banjir terjadi pada 17 Februari 2024, yang merupakan  banjir kiriman disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah hulu sungai.

Baca juga: BMKG: Waspada dampak hujan lebat di NTT pada 24-26 Februari
 
Total ada tujuh desa di Kecamatan Cempaga Hulu yang terdampak banjir, yakni Desa Sei Ubar Mandiri dengan kedalaman air sekitar 150 cm, Desa Pantai Harapan kedalaman 70-90 cm, Desa Bukit Raya kedalaman 160 cm, Desa Sudan kedalaman 15-70 cm.
 
Selain itu, Desa Parit banjir genangan di jalan dan halaman rumah warga, sedangkan Desa Selucing dan Desa Pelantaran dinyatakan sudah surut.
 
“Saat ini ada sejumlah warga, khususnya di Desa Sei Ubar Mandiri, yang mengungsi ke dataran yang cukup tinggi, ada yang ke Balai Basarah atau ke rumah kerabat. Tapi tentunya ini hanya solusi sementara,” ucapnya.
 
Kepala Desa Sei Ubar Mandiri, Andreka Setiadi menambahkan, banjir yang melanda wilayah itu sudah berdampak signifikan terhadap kehidupan dan aktivitas warga setempat, ditambah sulitnya mendapat air bersih.

Baca juga: Satuan Brimob turunkan 30 personel atasi dampak banjir Serdang Bedagai
 
“Kami bersyukur mendapat bantuan 100 galon air bersih cari perusahaan swasta, tapi ini mungkin tidak bertahan lama karena jumlah warga yang terdampak banjir cukup banyak, ada 134 KK,” ucapnya.
 
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Agus Mulyadi menyampaikan pihaknya masih melakukan survei dan pendataan terhadap wilayah yang terdampak banjir. Sebagian desa sulit diakses karena jalan masuk desa terputus akibat banjir.
 
Selain Kecamatan Cempaga Hulu, banjir juga merendam dua desa di Kecamatan Cempaga, yakni Desa Rubung Buyung dan Desa Patai. Data sementara terdapat 314 KK yang terdampak banjir di dua kecamatan tersebut, 45 di antaranya memilih mengungsi.
 
Pihaknya juga telah menyalurkan bantuan paket sembako untuk dua desa, yakni Desa Bukit Raya Kecamatan Cempaga Hulu dan Rubung Buyung Kecamatan Cempaga, karena lokasinya dua desa ini berada di tepi Jalan Trans Kalimantan.

Baca juga: BPBD Jatim kerahkan alat berat bersihkan eceng gondok

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024