Jakarta (ANTARA) -
Saat wanita memasuki usia 50 tahun, penting untuk lebih memperhatikan faktor mengenai kesehatan jantung.

Ditulis laman New York Post, Selasa (20/2), penyakit kardiovaskular atau jantung adalah penyebab utama kematian pada wanita menurut ahli jantung Northwell Health dan ahli medis relawan American Heart Association Dr. Stacey Rosen, yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Rosen mengatakan hampir 45 persen berusia di atas 20 tahun mengidap penyakit kardiovaskular.

Rosen juga melihat ada faktor risiko penyakit jantung yang berhubungan dengan jenis kelamin, tarmasuk riwayat menstruasi dan adverse pregnancy outcome (APO) atau kehamilan dengan luaran buruk.
 
“Faktor risiko spesifik jenis kelamin lainnya termasuk kecemasan dan depresi, peningkatan risiko akibat pengobatan tertentu untuk kanker payudara, dan kondisi reumatologi,” kata Rosen.

Baca juga: Dokter: Nutrisi dalam udang bermanfaat bagi kulit hingga tulang
 
Faktor risiko utama peningkatan risiko penyakit kardiovaskular bagi wanita berusia 50 tahun ke atas dimulai sejak menopause karena penurunan kadar hormon estrogen. Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi juga sering meningkat seiring bertambahnya usia.

Kepala petugas medis WebMD dan berbasis di Washington, DC, John Whyte mengatakan risiko diabetes juga meningkat seiring bertambahnya usia, yang secara signifikan meningkatkan kemungkinan penyakit jantung, seperti halnya faktor kesehatan lainnya seperti obesitas, merokok, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

“Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kondisi penyakit penyerta lainnya,” kata Whyte menambahkan.

Wanita seringkali mengalami gejala penyakit jantung yang berbeda dibandingkan pria. Alih-alih mengalami nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, wanita mungkin akan merasakan kelelahan yang tidak biasa atau ekstrem, sesak napas, pusing, mual, dan gangguan pencernaan.

Baca juga: Olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan masalah serangan jantung

Mayoritas penyakit kardiovaskular dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup, peningkatan kesadaran dan pendidikan. Mulailah konsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin, mineral, serat dan antioksidan, biji-bijian utuh untuk serat dan nutrisi, protein tanpa lemak seperti ikan dan unggas, kacang-kacangan dan biji-bijian untuk lemak sehat, kacang-kacangan untuk serat dan protein, dan kopi dan teh untuk antioksidan.

Di antara makanan yang harus dihindari adalah lemak jenuh dan lemak trans, yang ditemukan dalam daging merah, mentega, keju, dan makanan olahan, kata para ahli.

Menghindari kelebihan garam juga akan membantu menghindari tekanan darah tinggi, sementara membatasi makanan dan minuman manis akan membantu mencegah obesitas dan diabetes.

Selain menjaga asupan makanan, wanita di atas 50 tahun juga dianjurkan beraktivitas fisik secara teratur, yaitu setidaknya 150 menit 
aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas berat setiap minggu.

Baca juga: Serat dalam pisang bisa atur tekanan darah untuk kesehatan jantung

Baca juga: Konsumsi Vitamin B3 berlebih bisa picu risiko penyakit jantung

Baca juga: Ada hubungan stres saat kecil dan risiko penyakit jantung

 

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024