Imbauan kepada semua masyarakat Desa Dulipali dan Desa Nobo untuk tetap waspada terhadap banjir lahar dingin dari sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Api Lewotobi Laki-laki, karena saat ini sedang terjadi hujan di puncak gunung
Kupang (ANTARA) -
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengingatkan warga pada dua desa untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan dari gunung api tersebut.
 
"Imbauan kepada semua masyarakat Desa Dulipali dan Desa Nobo untuk tetap waspada terhadap banjir lahar dingin dari sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Api Lewotobi Laki-laki, karena saat ini sedang terjadi hujan di puncak gunung," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro dari Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Rabu.
 
Imbauan itu ia sampaikan kepada semua masyarakat, terutama di dua desa itu, karena banyak akses jalan yang melintasi aliran sungai.
 
Herman mengatakan potensi banjir lahar hujan dapat terjadi apabila intensitas hujan sangat tinggi di atas puncak gunung.

Baca juga: PVMBG ingatkan warga antisipasi guguran lava Gunung Lewotobi Laki-laki
 
Dari data yang ada, kata dia, getaran banjir lahar hujan hari ini terekam satu kali dengan amplitudo 2,9 mm dan durasi 648 detik.
 
"Untuk itu masyarakat harus waspada apabila hujan deras," ucapnya.
 
Selain potensi banjir lahar hujan, PVMBG masih tetap merekomendasikan jarak beraktivitas bagi masyarakat di sekitar gunung Level III atau Siaga itu.
 
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam jarak tiga kilometer dari pusat erupsi gunung tersebut.
 
Rekomendasi serupa juga berlaku pada sektoral empat kilometer pada arah utara-timur laut serta lima kilometer sektor timur laut.

Baca juga: BPBD minta warga waspadai ancaman lahar Gunung Lewotobi Laki-Laki
Baca juga: PVMBG rekam getaran banjir lahar hujan Gunung Lewotobi Laki-laki

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024