"Kita punya budaya yang tidak terlalu jauh, budaya kita dekat sekali antara Indonesia dan Malaysia. Jadi sangat baik untuk terus merekatkan hubungan media jurnalistik supaya saling pemahaman dan saling pengertian di antara warga kedua negara ini semakin baik," kata Budi sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Rabu.
"Karena kita satu rumpun, satu keluarga, segala hal bisa kita bicarakan," katanya saat menerima kunjungan dari pengurus Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia (ISWAMI) di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika awal pekan ini.
Budi menyampaikan bahwa insan pers Indonesia dan Malaysia di antaranya bisa menjalin kerja sama dalam hal pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
"AI ini nanti juga akan menggantikan peran banyak hal di dalam dunia media, termasuk hak media. Maka perlu ada pemahaman etika sekaligus pemahaman bahwa AI juga akan menjadi teknologi yang membantu, bukan meresahkan, kalau dipakai sembarangan juga bisa merugikan banyak pihak," katanya.
Menurut dia, pers Indonesia dan Malaysia juga perlu berkolaborasi dan bersinergi dalam menangkal peredaran hoaks di ruang digital.
"Kita ingin menjaga ruang digital kita lebih sehat dan lebih produktif," kata Budi.
Selain itu, dia mengemukakan bahwa pers Indonesia maupun Malaysia merupakan bagian dari kekuatan yang menjaga demokrasi.
"Kita tahu bahwa pers itu pilar demokrasi keempat dan ini juga pers Indonesia dan Malaysia untuk menjaga demokrasi kita. Saya yakin mulai sekarang dan di masa yang akan datang, hubungan kekeluargaan Indonesia dan Malaysia akan lebih baik. Kita membangun saling pengertian dan juga saling pemahaman antara kedua negara," demikian Budi Arie Setiadi.
Baca juga: Pemerintah segera tuntaskan aturan turunan Perpres Publisher Rights
Baca juga: Menkominfo minta RRI, TVRI, ANTARA sampaikan pesan Pemilu Damai di Pilkada
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024
