Pertama karena kita tidak pernah langka, sampai saat ini stok beras cukup dan ketersediaan aman tapi emang harga fluktuatif
Semarang (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga memastikan bahwa stok beras tidak akan mengalami kelangkaan seperti yang terjadi dengan komoditas minyak goreng pada 2022.

"Saya yakin soal beras kita tidak akan mengalami masalah seperti yang pernah terjadi di komoditas lain," ujar Jerry di Semarang, Jawa Tengah, Rabu.

Jerry menekankan Indonesia tidak mengalami kelangkaan beras. Sampai saat ini, stok beras di Perum Bulog masih mencukupi hingga masa Lebaran 2024.

Selain itu, panen raya diprediksi terjadi pada Maret-April 2024 sehingga Indonesia memiliki ketersediaan beras.

"Pertama karena kita tidak pernah langka, sampai saat ini stok beras cukup dan ketersediaan aman tapi emang harga fluktuatif," kata Jerry.

Baca juga: Wamendag Jerry sebut penyelesaian IEU CEPA diharapkan rampung 2024

Baca juga: Wamendag: Target neraca dagang kecil antisipasi perlambatan ekonomi


Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama-sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Pertanian dan Perum Bulog melakukan langkah strategis untuk terus menjaga ketersediaan kebutuhan pokok di setiap pasar dan ritel modern.

Lebih lanjut, Kemendag akan langsung turun ke lapangan tanpa menunggu laporan dari masyarakat terhadap ketersediaan bahan pokok.

"Ini juga untuk memastikan apa yang kita dapat di laporan dan di lapangan selaras. Apalagi tadi disampaikan bulan depan kita panen raya, mudah-mudahan ini berkontribusi pada ketersediaan yang melimpah dan saya yakin ini ketersediaan untuk konsumen dan masyarakat," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan bahwa Indonesia memiliki persediaan beras cukup banyak untuk periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024.

"Beras tidak ada masalah, berasnya banyak cuma alternatif beras Bulog," ujar Zulkifli pada Selasa (20/2).

Saat ini pemerintah memiliki stok sebanyak 1,4 juta ton beras. Menurut Zulkifli, jumlah tersebut akan ditambah lagi dengan masuknya beras impor sehingga total menjadi 2 juta ton beras.

Beras-beras tersebut merupakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan pemerintah melalui Perum Bulog.

Harga yang dipatok untuk beras SPHP pada zona 1 sebesar Rp10.900 per kilogram, zona 2 Rp11.500 per kilogram, dan zona 3 Rp11.800 per kilogram.

Beras ini cukup diminati lantaran mudah didapat di pasar tradisional, ritel modern, gerai Perum Bulog dan pemerintah daerah.

Baca juga: Wamendag Jerry sebut hiliriasi bukan penyebab penurunan ekspor

Baca juga: Wamendag: Kemendag lakukan langkah strategis jaga harga bapok

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024