Kami di Badan Pangan Nasional berkomitmen terus mendukung UMKM lokal dalam upaya ekspansi ke pasar internasional
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendampingi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam proses sertifikasi keamanan pangan untuk ekspor sehingga memenuhi standard keamanan pangan yang diperlukan ketika masuk ke pasar internasional.

“Kami di Badan Pangan Nasional berkomitmen terus mendukung UMKM lokal dalam upaya ekspansi ke pasar internasional,” kata Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Rachmi saat menjadi delegasi Bapanas pada kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (21/2), dalam rangka visitasi pameran pangan Gulfood Dubai 2024 yang diselenggarakan sejak 19 sampai 23 Februari di Dubai World Trade Centre.

Dalam kunjungannya di Gulfood Dubai 2024, Rachmi menegaskan bahwa Bapanas akan konsisten melakukan pendampingan UMKM eksportir untuk sertifikasi keamanan pangan.

Menurut Rachmi, kendala yang kerap dihadapi UMKM di tanah air antara lain akses permodalan dan dukungan sertifikasi jaminan pangan

“Untuk itu, kami tidak pernah berhenti melakukan pendampingan bagi UMKM yang akan menjadi eksportir dalam memperoleh sertifikasi keamanan pangan yang dibutuhkan, sehingga ekspor produk pangan dapat berjalan lancar,” ujar Rachmi.

Baca juga: Bapanas: Industri pangan ringan Indonesia ikut pameran Gulfood Dubai

Baca juga: Bapanas: Program makan dan susu gratis geliatkan ekonomi perdesaan


Lebih lanjut Rachmi menerangkan sertifikasi keamanan pangan merupakan salah satu persyaratan penting yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha yang ingin mengekspor produk pangan.

Dengan memiliki sertifikasi ini, produk yang dihasilkan oleh UMKM eksportir dapat diterima dan dipercaya oleh konsumen di pasar internasional.

Dalam upaya mendukung UMKM eksportir dalam proses sertifikasi keamanan pangan, Bapanas memberikan berbagai bentuk dukungan, mulai dari konsultasi teknis hingga pendampingan dalam proses pengajuan sertifikasi.

Menurut Rachmi, hal tersebut bertujuan untuk membantu UMKM dalam memahami persyaratan yang harus dipenuhi dan memastikan bahwa proses sertifikasi berjalan lancar.

Rachmi mengatakan Gulfood Dubai 2024 merupakan salah satu pameran di sektor pangan terbesar di dunia yang bergengsi dan bertaraf internasional. Pada tahun 2024 ini, pameran diisi oleh lebih dari 5.000 merek dari 190 negara.

Ia mengatakan Indonesia turut berpartisipasi dengan menghadirkan para pelaku usaha di industri pangan ringan dan minyak sawit serta turunannya.

UEA menjadi penghubung perdagangan internasional yang menghubungkan dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa Timur, dan Asia Tengah. Dengan itu, UEA menjadi salah satu mitra perdagangan dan investasi utama bagi Indonesia di Kawasan Timur Tengah.

Rachmi mengatakan sebagai pasar potensial, nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA pada 2020 tercatat sebesar 89,42 juta dolar AS atau meningkat 27,09 persen dibandingkan tahun 2019.

Sementara di 2022, UEA menjadi mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia di antara negara-negara Timur Tengah, dengan total perdagangan 5,06 miliar dolar AS.

“Menilik analisis Cost Benefit dan Prognosa IUAE-CEPA (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement), dalam sepuluh tahun sejak entry into force (EIF), ekspor Indonesia ke UEA diproyeksikan meningkat sebesar 844,4 juta dolar AS atau meningkat 53,9 persen,” tambah Rahcmi.

Selain itu, impor Indonesia dari UEA juga diproyeksikan meningkat sebesar 307,3 juta atau sekitar 18,26 persen. Hal ini diperlukan untuk mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia dengan UEA.

Baca juga: Bapanas: Input produksi faktor strategis produktivitas pertanian

Baca juga: Bapanas sebut potensi panen raya di Maret capai 3,5 juta ton


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024