Risiko peningkatan laju inflasi pada 2024 diperkirakan masih tinggi.....
Serang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menyebutkan empat rekomendasi untuk mengantisipasi peningkatan laju inflasi pada 2024 yang diperkirakan masih tinggi.
 
Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten Ameriza M Moesa di Serang, Banten, Jumat, mengatakan empat rekomendasi BI tersebut yakni melakukan monitoring harga dan ketersediaan pasokan bahan pangan khususnya memasuki Ramadhan dan persiapan Idul Fitri serta memastikan tata niaga yang lebih transparan agar tidak terjadi penimbunan atau praktik mafia komoditas lainnya.
 
Selain itu, meningkatkan operasi pasar dan penyelenggaraan pasar murah untuk memastikan masyarakat mendapatkan harga yang wajar, serta memetakan kebutuhan komoditas dan memetakan kerjasama antar daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan pangan daerahnya.
 
"Risiko peningkatan laju inflasi pada 2024 diperkirakan masih tinggi, dengan posisi neraca produksi bahan pangan Banten yang masih defisit khususnya untuk komoditas hortikultura," katanya.
   
Ia menyampaikan dalam rangka percepatan dan perluasan digitalisasi daerah terdapat lima hal yang perlu menjadi perhatian, antara lain aspek legal dan operasional implementasi digitalisasi perlu menjadi fokus bagi setiap pemerintah daerah.
 
"Fokus strategi TP2DD agar implementasi ETPD di Banten dapat lebih akseleratif dapat berupa penyusunan kebijakan yang dapat secara efektif mendorong utilisasi kanal non tunai dalam pendapatan daerah," katanya.
 
Kemudian memperkuat aspek proses dalam rangka implementasi elektronifikasi, mempertajam implementasi ETPD dalam pembahasan dan koordinasi di internal TP2DD secara rutin, serta memperluas penterasi ekonomi digital dengan memanfaatkan komunitas dengan masa yang besar.
 
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Makro pada Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menyampaikan terkait prospek ekonomi Indonesia di 2024 dan 2025 Nasional menargetkan pertumbuhan di 5,2 persen secara year on year pada 2024 dan pertumbuhan ekonomi di range 5,2 persen sampai 5,7 persen pada 2025.
 
Sebagai upaya mencapai target tersebut, pemerintah daerah diharapkan dapat mengakselerasi sektor unggulan di daerah.

"Sektor yang dapat diakselerasi adalah Industri," katanya.

Baca juga: Menkeu menilai kenaikan harga beras perlu diwaspadai 
 
TPID juga diminta untuk melihat lesson learned dari Inggris dan Jepang yang mengalami resesi setelah tahun-tahun sebelumnya mengalami persistensi inflasi yang tinggi. Di Indonesia, terdapat potensi risiko khususnya dari komoditas volatile food, terutama beras.

Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024