Jangan biarkan tempat atau media berkembangbiak nyamuk ada di sekitar kita
Banjarbaru, Kalimantan Selatan (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin menerapkan program "Gerakan Serentak Banjarbaru Sapu dan Punahkan Jentik" (Gertak Bapuputik) guna mengurangi serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

​​"Gertak Bapuputik ini untuk menekan serangan penyakit Demam Berdarah Dengue yang kasusnya meningkat," ujar Aditya saat menggalakkan pemberantasan DBD di Sekolah SDN 3 Cempaka di Banjarbaru, Jumat.

Menurut Aditya, pihaknya ingin agar Gertak Bapuputik dilakukan secara berkesinambungan di lingkungan masyarakat, sekolah maupun area perkantoran guna mencegah nyamuk aedes aegypti berkembang biak.

Aditya mengharapkan setiap tempat maupun wadah yang menjadi media berkembang biak nyamuk penyebar virus penyakit DBD itu bisa diputus sehingga serangan kasus demam berdarah bisa dikurangi.

"Saat ini, hampir seluruh kelurahan di Banjarbaru ditemukan kasus DBD dan satu anak dinyatakan meninggal dunia sehingga melalui gerakan ini, kasusnya bisa dikurangi," ucap Aditya.

Baca juga: Dua warga Banjarbaru meninggal akibat DBD
Baca juga: DPRD Banjarmasin anggap kasus DBD sudah gawat saat ini


Disebutkan Aditya, penyebaran serangan penyakit demam berdarah terjadi pada 19 kelurahan dari 20 kelurahan di Kota Banjarbaru dan hanya satu kelurahan yang belum ditemukan kasus DBD, yakni Kelurahan Komet.

"Makanya, kami minta seluruh pihak dan masyarakat berperan aktif untuk mencegah serangan DBD melalui Gertak Bapuputik. Jangan biarkan tempat atau media berkembangbiak nyamuk ada di sekitar kita," katanya.

Ditegaskan Aditya, kasus DBD yang meningkat harus menjadi perhatian bersama dan Gertak Bapuputik diharapkan terus digalakkan sehingga penyakit mematikan itu tidak sampai lagi menyebabkan korban jiwa.

Baca juga: Kasus DBD naik 100 persen, Banjarmasin tingkatkan kewaspadaan
Baca juga: Pemkot Banjarmasin lakukan antisipasi lonjakan kasus DBD


Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 3 Cempaka Zuraida mengatakan pihaknya sudah melaksanakan Gertak Bapuputik di lingkungan sekolah setiap Jumat dengan melibatkan murid maupun guru setempat.

"Setiap Jumat, anak-anak kami ajak membersihkan lingkungan sekolah, dan barang-barang yang berpotensi menampung air diberi tanah dan ditanami bunga atau tanaman lainnya," ujar Zuraida.

Dikatakan Zuraida, anak-anak juga diminta melakukan Gertak Bapuputik di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk aedes aegypti.

Baca juga: Pemkot Pontianak siaga antisipasi lonjakan kasus demam berdarah
Baca juga: TNI AU kolaborasi dengan Pemkab Natuna berantas nyamuk penyebab DBD
Baca juga: Kasus DBD di Kaltim tercatat 1.551 orang

Pewarta: Taufik Ridwan/Yose Rizal
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024