Demi menjaga kualitas demokrasi dan keamanan, masyarakat Alor mendesak penyelenggara Pilkada dan aparat penegak hukum tidak memihak salah satu pasangan calon bupati,"
Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwaslu Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta tetap bersikap netral dalam Pilkada Alor.

Ketua Tim Pemenangan pasangan Amon Djabon dan Imran Duru (Amin), Kislon Obisuru mengatakan hal itu melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

"Demi menjaga kualitas demokrasi dan keamanan, masyarakat Alor mendesak penyelenggara Pilkada dan aparat penegak hukum tidak memihak salah satu pasangan calon bupati," katanya.

Menurut Kislon Obisuru, warga Alor menginginkan pesta demokrasi kali ini benar-benar aspiratif dan terhindar dari segala bentuk kecurangan. "Jangan sampai nodai Pilkada ini dengan kecurangan dan segala macamnya," ujarnya.

Oleh karena itu, dia meminta semua simpatisan dan pendukung pasangan Amin untuk mengawal tahapan pleno dari tingkat desa, kecamatan, dan di KPU secara cermat dan akurat.

Kislon mengatakan, hingga saat ini, pasangan Amin mengklaim unggul dalam putaran kedua Pilkada Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, yang digelar pada Kamis (26/9) lalu. Mereka mengalahkan pasangan petahana Simeon Th Pally dan Nasarudin Kinanggi (Pelangi).

Hasil rekapitulasi suara sementara dari Amin Centre, pasangan Amin memperoleh 51.789 suara, disusul pasangan Pelangi 46.426 dari jumlah suara sah sekitar 98.215 suara dan tinggal empat TPS yang belum masuk. Amin menang di 11 kecamatan, sementara pasangan Pelangi hanya unggul di 6 kecamatan.

Hasil putaran kedua ini tidak jauh berbeda dengan putaran pertama, paket Amin memperoleh suara 30.990 dan paket Pelangi mendulang 27.191 suara.

"Kemenangan ini merupakan kehendak rakyat Alor yang menghendaki adanya perubahan untuk lima tahun kedepan," kata Kislon.

Sebelumnya Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Alor periode 2014--2019 Drs Amon Djobo dan Imran Duru (Amin) yang unggul sementara dalam Pilkada putaran kedua ini, mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing oleh provokasi yang pihak-pihak yang tidakbertanggung jawab.

"Warga Alor saya imbau tenang dan jangan melakukan aksi-aksi anarkis yang justru mencederai proses demokrasi," ujarnya.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013