Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura mengupayakan peningkatan literasi pekerja migran Indonesia di Singapura melalui pemutaran film dokumenter mengenai pekerja migran berjudul Pilihan.

”Film ini menyajikan pilihan-pilihan yang tersedia dengan segala konsekuensinya bagi kehidupan pekerja migran, sehingga baik sekali untuk menjadi pembelajaran,” ujar atase Pendidikan & Kebudayaan KBRI Singapura, IGAK Satrya Wibawa dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

Satrya yang juga pengajar film di Universitas Airlangga itu mengatakan penggunaan media film dokumenter sebagai kanal pembelajaran menjadi relevan pada era digital ini.

”Film dokumenter memberikan efek pembelajaran yang lebih nyata karena disampaikan oleh pelaku berdasarkan pengalaman nyata,” ucapnya.

Staf teknis Ketenagakerjaan KBRI Singapura, Tantri Darmastuti, menyampaikan film dokumenter yang diproduksi oleh komunitas bernama Ruang Migran itu menjadi penting karena banyak kasus yang menimpa pekerja migran Indonesia akibat ketidaktahuan penggunaan media sosial secara bijak.

Produser film yang merupakan aktivis dan wartawan, Noor Huda, menjelaskan bahwa dokumenter tersebut menceritakan kisah Listyowati dan Masyitoh, yakni dua pekerja migran di Singapura.

Baca juga: KBRI Kuala Lumpur adakan literasi keuangan bagi pekerja migran

Listyowati asal Sendangkulon Jawa Tengah diceritakan berjuang dengan realitas pahit pernikahan. Mimpi-mimpinya tentang kehidupan yang lebih baik hancur oleh kekejaman suaminya, meninggalkannya kecewa dan merindukan tujuan hidup.

Perjalanannya berubah drastis ketika ia tersandung masalah kekejaman yang terjadi di Timur Tengah. Terkejut oleh penderitaan anak-anak yang tak bersalah, Listyowati merasa terdorong untuk bertindak. Namun, usahanya yang salah untuk mencari makna membawanya ke jalan berbahaya menuju ekstremisme, sehingga dia ditangkap oleh kepolisian.

Sementara Masyitoh berusaha menemukan dirinya dalam perjalanan menuju pendidikan dan kewirausahaan. Perjalanannya berubah secara drastis ketika ia menemukan kekuatannya di perdagangan daring.

Melalui semangat baru untuk penjualan melalui internet, Masyitoh memberdayakan diri dan komunitasnya untuk mengejar kemandirian finansial. 

Adapun pemutaran film dokumenter tersebut sejalan dengan tugas dan kewajiban KBRI Singapura dalam melayani dan melindungi warga negara Indonesia di Singapura, kata pihak KBRI Singapura dalam keterangannya.

Film tersebut akan didistribusikan ke kantong-kantong pekerja migran Indonesia di Singapura dan negara lainnya melalui kerja sama dengan BP2MI dan kementerian terkait.

Baca juga: BRI bagi tips perencanaan keuangan untuk pekerja migran di Malaysia

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024