Penerapan dua kurikulum bertujuan menyiapkan sumber daya Papua berkualitas, berdaya saing, dan memiliki karakter yang kuat
Manokwari (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Taruna Kasuari Nusantara di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menerapkan dua kurikulum dalam proses belajar dan mengajar yaitu kurikulum nasional merdeka belajar, dan kurikulum khusus ketarunaan.
Pemerintah provinsi setempat telah menandatangani kerja sama dengan Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari guna merealisasikan kurikulum ketarunaan bagi seluruh siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Abdul Fatah di Manokwari, Senin, mengatakan penerapan dua kurikulum bertujuan menyiapkan sumber daya Papua berkualitas, berdaya saing, dan memiliki karakter yang kuat.
"Ada kurikulum khusus yang mengadopsi semi militer untuk melatih kedisiplinan siswa," jelas Abdul Fatah.
Menurut dia, penerapan kurikulum ketarunaan berdampak positif terhadap pemahaman setiap peserta didik untuk menjadi pribadi yang menjunjung tinggi standar moral dalam praktik kehidupan sosial bermasyarakat.
Tenaga instruktur atau pembina pendidikan ketarunaan merupakan personel dari Kodam XVIII/Kasuari, sehingga kurikulum dimaksud dapat terselenggara secara maksimal sesuai ekspektasi.
Baca juga: Pemprov Papua Barat kucurkan Rp27 miliar untuk SMAN Taruna Kasuari
"Supaya siswa SMAN Taruna Kasuari bisa mandiri dan menjadi modal untuk menggapai masa depan," jelas Abdul.
Dia menjelaskan SMAN Taruna Kasuari Nusantara merupakan salah satu sekolah dengan kategori khusus yang dikelola pemerintah provinsi sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2021.
Penyelenggaraan SMAN Taruna Kasuari Nusantara diatur melalui Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 10 Tahun 2024 dengan sistem penerimaan siswa diprioritaskan untuk orang asli Papua.
"Kuota 80 persen siswa SMAN Taruna Kasuari adalah orang asli Papua, dan 20 persen siswa nonPapua yang tinggal di Papua Barat," ujar dia.
Kepala SMAN Taruna Kasuari Nusantara Brigadir Jenderal TNI Yusuf Ragainaga menjelaskan jumlah siswa tahun ajaran 2023/2024 mencapai 267 orang yang terdiri atas kelas I ada 100 siswa, 100 siswa kelas II, dan 67 siswa kelas III.
SMAN Taruna Kasuari Nusantara beroperasi hampir tiga tahun angkatan dengan keseluruhan siswa berjenis kelamin laki-laki, dan sesuai peta jalan maka penerimaan murid perempuan dimulai tahun 2027.
"Kami harus siapkan terlebih dahulu asrama dan tenaga pembina sebelum dibuka penerimaan murid perempuan," jelas Yusuf.
Baca juga: Rencana induk SMA Taruna Kasuari Nusantara Papua Barat rampung
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024