Mereka bergeraknya ke wilayah Banten untuk nantinya menuju Christmas Island, Australia. Itu informasi yang kami dapat,"
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto mengatakan pencari suaka yang melintasi perairan Indonesia bergerak dari perairan Cianjur ke arah Perairan Banten sebelum menuju Christmas Island, Australia.

"Mereka bergeraknya ke wilayah Banten untuk nantinya menuju Christmas Island, Australia. Itu informasi yang kami dapat," katanya saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Agus menduga ada oknum-oknum yang terlibat karena imigran tersebut diketahui telah berada di Jakarta selama dua bulan sebelum melakukan pelayaran menuju perairan Banten tersebut.

Namun, Agus menuturkan, sebelum sampai para pencari suaka tersebut tenggelam karena kehabisan bahan bakar di Pantai Cikole, Kampung Genggong, Desa Sinarlaut, Cianjur, Jawa Barat.

"Setelah terombang-ombing di lautan, pada hari kelima bahan bakar sudah habis dan berakibat pada tidak terkendalinya kapal dan akhirnya tenggelam sekitar 200--300 kilometer dari pantai," tuturnya.

Akibatnya, dia menyebutkan, 41 orang tewas dari 69 imigran yang ditemukan.

Dari data yang dimiliki Polri, dia juga menyebutkan, untuk korban tewas laki-laki sebanyak 22 orang tiga di antaranya anak-anak, sedangkan untuk perempuan sebanyak 19 orang, lima di antaranya anak-anak.

Agus menjelaskan untuk korban meninggal dunia seluruhnya akan dilakukan identifikasi "post mortem" di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Dia juga mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan identifikasi "ante mortem" untuk mengetahui data-data korban sebelum meninggal.

Sementara itu, untuk imigran yang dalam keadaan hidup sebanyak 24 orang sudah diserahkan kepada pihak Imigrasi Sukabumi, sementara empat lainnya dirawat di RSUD Cianjur.

Dia juga mengatakan Polri berkoordinasi dengan badan imigrasi setempat untuk membantu identifikasi para imigran karena terkendala bahasa.
(J010/T007)

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013