Alhamdulillah NTB sejak tahun 1984 telah mengubah status dari rawan pangan menjadi lumbung pangan nasional.
Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi mendorong kemandirian pangan bagi masyarakat di wilayah ini.

"Alhamdulillah NTB sejak tahun 1984 telah mengubah status dari rawan pangan menjadi lumbung pangan nasional," kata Lalu Gita Ariadi pada kegiatan sarasehan, seminar nasional dan pameran pertanian organik dalam rangka peringatan puncak ulang tahun ke-24 Masyarakat Petani Pertanian Organik Indonesia (Maporina), di Lombok Barat, Senin.

Ia mengatakan NTB terus berkolaborasi untuk mewujudkan kemandirian pangan bagi seluruh masyarakat. Sebab, kemandirian pangan merupakan ikhtiar bersama yang harus di sukseskan bersama baik pemerintah dan masyarakat.

Hal itu dibuktikan dengan NTB merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang belum terjamah beras impor, sehingga ke depannya kemandirian pangan merupakan fokus pemerintah untuk tetap dijaga.

"Kami komitmen untuk mempertahankan daerah kita menjadi daerah mandiri pangan," ujarnya pula.

Ketua Maporina NTB Sarjan mengatakan bahwa rangkaian ulang tahun Maporina yang ke- 24 untuk mensosialisasikan bagaimana pertanian organik yang efisien dan kualitas hasil yang cukup baik.

"Kita harapkan bahwa UMKM anggota Morina terus meningkat dalam mendukung usaha tani yang dilakukan secara organik," ujar Miq Gite sapaan akrabnya.

Selain itu, katanya lagi, Maporina merupakan organisasi yang dibentuk juga untuk mendekatkan para produsen dengan para konsumen.
Baca juga: ACT NTB sebar bantuan bahan pangan untuk penderita COVID-19 isoman

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024