Jakarta (ANTARA) - Indonesia mengikuti Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-13 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Senin sebagai upaya meningkatkan perdagangan global dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, yang memimpin Delegasi Indonesia mewakili Mendag RI dalam rilis KBRI Abu Dhabi yang diterima Selasa, menuturkan bahwa delegasi Indonesia akan berpartisipasi aktif dalam negosiasi pada acara tersebut.

"Meskipun tidak mudah dalam menghadapi tantangan, Indonesia berharap dapat mencapai kesepakatan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi seluruh anggota WTO, khususnya negara berkembang," ujar Witjaksono.

Tantangan tersebut, menurut dia, diantaranya konflik geopolitik, krisis utang luar negeri, krisis pangan dan energi, serta dampak perubahan iklim sehingga diperlukan terobosan untuk dapat meraih kesepakatan yang dapat berkontribusi dalam penyelesaian berbagai permasalahan tersebut.

Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala turut mendorong agar seluruh anggota dapat bekerjasama dan menghasilkan kesepakatan dalam penyelenggaraan KTM kali ini.

Baca juga: WTO: Pertumbuhan perdagangan global 2023 melambat jadi 1,7 persen

Upaya itu diharapkan akan memberikan solusi konkret dalam penanganan krisis global untuk menjadi isu prioritas pada KTM ke-13 WTO, yang meliputi pertanian, perikanan, moratorium dan program kerja E-Commerce, reformasi sistem penyelesaian sengketa, dan isu pembangunan.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis menyampaikan harapannya agar pada acara ini didapat kesepakatan yang bermanfaat bagi semua pihak.

"Lebih utama lagi adalah perjuangan diplomasi Indonesia utamanya difokuskan untuk memperjuangkan kepentingan nasional serta rakyat Indonesia," ujar Bagis.

Bagis berharap agar para anggota Delegasi Indonesia bisa optimal mencapai tujuan nasional Indonesia dengan suasana yang kondusif dan nyaman di Abu Dhabi.

“KBRI Abu Dhabi akan mendukung penuh Delri dalam melaksanakan amanah bangsa dan negara," ujar Dubes Bagis.

Baca juga: WTO: Perdagangan global tetap tangguh di tengah konflik Rusia-Ukraina

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024