Jakarta (ANTARA) - Bhayangkara Presisi Indonesia FC resmi mengakhiri masa jabatan pelatihnya Mario Gomez setelah serangkaian hasil buruk dari sembilan laga yang hanya memetik satu kemenangan, lima imbang, dan juga tiga kekalahan beruntun dari tiga laga terakhir.

Rentetan hasil buruk ini membuat The Guardians terancam degradasi ke Liga 2 Indonesia setelah hingga pekan ke-26 dengan sisa delapan pertandingan di musim ini, berada di posisi juru kunci klasemen sementara, mengoleksi 15 poin dengan selisih 13 poin dari zona aman.

"Bhayangkara FC ada perubahan mendasar berkaitan dengan kebutuhan tim. Evaluasi dari manajemen, kami melihat mencermati perkembangan situasi kurang bagus di tim, kami mengambil keputusan secara bersama sama menghentikan kontrak dengan Mario gomez," kata COO Bhayangkara Sumardji pada jumpa pers di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis, satu hari menjelang laga melawan Madura United dalam lanjutan Liga 1 Indonesia pekan ke-27 pada Jumat (1/3) pukul 19.00 WIB.

"Dikarenakan kontrak kami dengan dia itu adalah di pertandingan-pertandingan pekan kedua, itu sebenarnya sudah ada ikatan tidak boleh imbang atau kalah beruntun. Imbang pun juga terlalu banyak, banyak game yang imbang," lanjutnya.

"Terakhir tiga kali kami mengalami kekalahan beruntun sehingga sebagai konsekuensi sepakat dengan Gomez, ketika tim tak bisa bangkit maka dengan sendirinya kontrak berakhir," imbuhnya.

Disinggung siapa sosok yang akan menggantikan Mario Gomez, Sumardji enggan menyebut nama. Ia hanya mengatakan pihaknya mencari pelatih yang sudah berpengalaman di Indonesia.

"Untuk sementara tidak akan mengambil pelatih yang ada di luar Indonesia. Kemungkinan pelatih di Indonesia," paparnya.

Baca juga: Bhayangkara kerahkan segalanya untuk bertahan di Liga 1

Sumardji lalu mengatakan bahwa pelatih asal Brasil Gomes de Oliviera yang hadir menyaksikan latihan Bhayangkara pada hari ini diakuinya masuk dalam kandidat yang akan menggantikan Mario Gomez di kursi pelatih.

Gomes de Oliveira sendiri tercatat pernah melatih beberapa klub di Indonesia seperti Madura United, Persiram Raja Ampat, Persela Lamongan, hingga Persiwa Wamena.

"Kami sedang berbicara dengan beberapa pelatih termasuk Gomes de Oliviera. Dikarenakan batas waktu yang sisa delapan game, tentu sangat kesulitan kalau kita harus menghadirkan atau memilih pelatih dari jauh," katanya.

"Dari beberapa interview termasuk dia paparkan beberapa hal untuk mengatasi situasi sulit, hari ini saya belum dipastikan. Tapi besok (Jumat) akan kita pastikan siapa pelatihnya," tambahnya.

Ia pun berharap siapa nanti yang akan ia tunjuk, dapat membawa Bhayangkara keluar dari situasi sulit dan pastinya bertahan di Liga 1 untuk musim depan.

"Ya target pertama kami sebenarnya, memberikan target beberapa pelatih itu salah satunya adalah bisa mengubah situasi sulit jadi situasi yang menggembirakan. Karena di sepakbola kita tahu tidak ada hal yang tidak mungkin ketika suasananya jadi membaik, dan berdampak positif ke tim itu sendiri," katanya.

Baca juga: Witan berharap dapat menit bermain lebih banyak di bawah pelatih baru

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024