Jakarta (ANTARA News) - Perhelatan musik LA Lights Java Soulnation Festival 2013 pada hari kedua, Sabtu malam (5/10) menghadirkan proyek musik unik bertajuk "Time Capsule".  

Unik karena dalam festival yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta itu, penonton seolah-olah dibawa kembali ke masa lalu melalui suguhan musik pop yang populer dari masa ke masa. Creative Director "Time Capsule", Sashi "Drew" dibantu Ronald Steven sebagai Music Director membawa penikmat musik bernostalgia dalam tujuh sekuen waktu, mulai dari tahun 50an hingga 2010.  

Penonton yang asyik menikmati acapella trio Gamal, Audrey, dan Cantika membawakan "Rolling in The Deep" (Adele Adkins) dan "Mirror" (Justin Timberlake) ditarik mundur ke tahun 1950an oleh Teza Sumendra.

Suara Teza yang berat pun melantunkan "Jailhouse Rock" milik Raja Rock n Roll, Elvis Presley. Meski tak bergaya ala Presley, suara Teza terdengar pas membawakan lagu keluaran tahun 1957 itu.  

"When marimba rhythm start to play. Dance with me, make me sway," lantun Teza membawakan lagu berikutnya.  
Meski penonton yang ada di Panggung Utama LA Lights kebanyakan berusia remaja, telinga mereka rupanya cukup akrab dengan lagu Dean Martin yang berjudul "Sway" itu.

Begitu Teza menyanyikan bait pertama, mereka serentak ikut bernyanyi dan menggoyangkan badan mereka.  

Teza tidak sendiri membawakan lagu dari tahun 50an. Emily Laras, Imela Kei, dan Jemima tampil dalam bentuk trio membawakan lagu milik The Chordettes "Mr. Sandman".  

Berganti tahun, berganti pula jenis musik yang populer pada setiap sekuen. Bila tahun 50an kental dengan irama swing dan rock n roll, memasuki tahun 60an, musik rock milik The Beatles merajai dunia.

Petra Sihombing dan Jhagad bergantian membawakan lagu milik grup legendaris asal Liverpool itu, "Hey Jude", "Can't Buy Me Love", dan "I Wanna Hold Your Hand".  

Tahun 60an tidak hanya identik dengan The Beatles. Penonton yang masih muda pun mendapat tambahan pengetahuan, The Beach Boys, The Superma dan tentu The Rolliing Stones juga merupakan ikon dari musik era itu.  

"You Can't Hurry Love" dan "Honky Tonk Women" yang kerap dinyanyikan ulang penyanyi dunia itu berasal dari era 60an.

Memasuki era 70an yang identik dengan disko, Imela Kei membuka tahun 70an lewat "Stayin Alive" milik The Beeges yang melegenda. Intro dari lagu yang dinyanyikan Barry, Robin, dan Maurice Gibb itu saja sudah mampu membuat penonton bersorak. 

"Feel the city breakin' and everybody shakin'. And were stayin' alive, stayin' alive. Ah, ha, ha, ha, stayin' alive, stayin' alive," vokalis Ten 2 Five itu menyanyi bersama penonton.

Era dansa tidak hanya di lagu itu, satu nomor dari Abba yang kerap dibawakan saat perayaan pun menghiasi sekuean 70an saat Imel dan Monita Tahalea membawakan "Dancing Queen" milik ABBA.  

Tidak sekedar mendengarkan lagu, dari layar yang berada di belakang dan kedua sisi panggung, penonton dapat mengetahui penyanyi asli berikut wajah atau sampul album dari musisi tersebut. 

Tahun 70an juga merupakan tahunnya film musikal "Grease". Duet ala John Travolta dan Olivia Newton John pun dibawakan Monita dan Bayu Risa dalam "You're The One That I Want".  

Di tahun 80an, penonton bernyanyi bersama Petra Sihombing dan Shashi dalam "Don't Stop Believing" milik band Journey.

Lagu itu tidak asing lagi karena menjadi lagu pertama yang dibawakan para pemain di serial "Glee" pada episode perdana mereka.  

Penampilan Aditya yang membawakan "Thriller" dari Michael Jackson mencuri perhatian penonton. Tampil dengan kostum ala MJ, Aditya yang ditemani penari latar tidak lupa membawakan "tarian wajib Thriller", seperti yang ada di video klip asli Jackson. Bedanya, Aditya dan para penari tidak berkostum zombie.  

Era boyband dan girlband terasa kental di tahun 90an. Lagu dari New Kids on The Block, Backstreet Boys, Spice Girls dibawakan oleh trio Gamal, Audrey, Cantika. 

Tahun 2000 hingga 2010, musik dunia diisi oleh antara lain Britney Spears, Justin Timberlake, Rihanna, dan Lady Gaga.  

Tidak hanya lagu asing, penonton juga disuguhi lagu-lagu legendaris seperti Ismail Marzuki "Payung Fantasi" (50an), Teti Kadi "Pergi ke Bulan" (60an), dan Koes Plus "Bujangan" (70an).

Lagu-lagu dari semua sekuen waktu kebanyakan dibawakan secara medley. Lagu yang dianggap menjadi representasi satu sekuen waktu biasanya dibawakan penuh, seperti lagu tahun 90an milik rapper Iwa K, "Bebas".

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013