Kotabaru (ANTARA News) - Puluhan warga Sarangtiung, Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, memblokir jalan yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan Pulau Laut Timur, kilometer enam sampai kilometer delapan.

"Warga terpaksa memblokir jalan, karena merasa terganggu debu dampak dari perbaikan jalan," kata Kepala Desa Sarang Tiung Abdul Mulud, Senin (7/10).

Akibat pemblokiran tersebut, arus lalulintas sedikit terganggu.

Diduga debu-debu yang bertebaran tersebut menyebabkan sebagian warga mengalami gangguan pernafasan, terutama yang tempat tinggalnya menghadap langsung ke jalan tersebut.

"Saat terjadi angin kencang ditambah arus lalulintas padat, membuat debu yang bertebaran semakin tebal," ujarnya.

Muluk meminta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kotabaru segera menegur kontraktor agar segera melakukan pengaspalan jalan yang kini sedang diurug batu tersebut.

Untuk mengurangi debu, pihak kontraktor diharapkan melakukan pemyiraman jalan, agar warga tiodak terganggu.

Warga Sarangtiung akan terus memblokir jalan, manakala jalan tetap dibiarkan begitu saja tidak ada upaya untuk mempercepat perbaikan jalan.

Seorang warga Sarang Tiung, Wandi, mengatakan, beberapa warga Sarangtiung menanam pisang di ruas jalan Kotabaru-Berangas yang kondisinya rusak berat.

"Penanaman pohon pisang dilakukan di bagian ruas jalan yang berlubang dan berlumpur," ujarnya.

Sekitar enam kilometer dari pusat kota ibu kota Kabupaten Kotabaru menuju Kecamatan Pulau Laut Timur, tampak beberapa batang pohon pisang ditanam warga, sebagai pelampiasan kekesalannya karena pemerintah tidak segera memperbaiki jalan rusak tersebut.

"Penanaman pisang terpaksa dilakukan, karena jalan yang sudah lebih dari tiga tahun belum ada perbaikan, dan belakangan ini kondisi tersebut cukup mengganggu kelancaran lalulintas," ujarnya.

Ruas jalan yang penuh lubang tidak hanya telah mengganggu kelancaran arus lalu lintas, akan tetapi juga beberapa kali menyebabkan kecelakaan.

Anggota Komisi II DPRD Kotabaru, H Syaiful Bahri mengungkapkan kondisi jalan di wilayah Berangas rusak dan memprihatinkan sehingga memerlukan perbaikan.

Menurutnya, sepanjang jalan yang menghubungkan pusat kota ke kecamatan terlihat banyak yang berlubang.

"Kondisi tersebut sangat membahayakan para pengendara kendaraan roda dua dan empat," katanya.

Wilayah Berangas berada di Pulau Laut Timur, Kecamatam Pulau Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Syaiful mengimbau para pengemudi terutama pengendara roda dua berhati-hati dan mengurangi kecepatan terutama saat akan melintas di tingkungan.

Di jalan tikungan dari luar kota hingga Berangas, Pulau Laut Timur, yang panjangnya sekitar 25 km terdapat banyak lubang besar dan lumpur atau kerikil yang membahayakan.(*)

Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013