Hari ini kami melakukan pemantauan di wilayah Jakarta Pusat dan selanjutnya akan melakukan survei di wilayah-wilayah lainnya
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Jakpus) memastikan stok atau ketersediaan gas elpiji tiga kilogram menjelang Ramadhan bahkan sampai dengan Idul Fitri masih aman.

“Berdasarkan pemantauan kami stok masih aman bahkan sampai Idul Fitri, ” kata Kepala Seksi Konservasi dan Pemanfaatan Energi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Togas Braini di Jakarta Selatan, Selasa.

Togas mengatakan pihaknya bersama jajaran Suku Dinas Naketransgi Jakarta Pusat, Biro Ekonomi, BP Migas dan Pertamina melakukan pengawasan guna memastikan stok dan harga jual gas elpiji di pasaran.

"Hari ini kami melakukan pemantauan di wilayah Jakarta Pusat dan selanjutnya akan melakukan survei di wilayah-wilayah lainnya," ucapnya.

Kegiatan survei tersebut, lanjut Togas, dilakukan untuk menyambut hari besar keagamaan nasional (HBKN) dalam hal ini menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Sehingga, harga dan stok ketersediaan pun dapat terpantau dengan baik serta tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi.

Menurut Togas, harga gas elpiji di pasaran juga masih sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan melalui Pergub Nomor 4 Tahun 2015 tentang HET gas tingkat pangkalan sebesar Rp16.000. Mengenai harga di tingkat pengecer, diakui terdapat variasi harga antara Rp 21-23 ribu tergantung lokasi dan layanan yang diberikan.

“Mungkin di tingkat pengecer harga bervariatif karena seperti kita tahu, dari pengecer ini mereka mengambil marjin dan sesuai juga dengan layanan yg mereka berikan. Misal di antar, pemasangan, jadi harganya bervariatif,” kata Togas.

Selain itu, Togas menambahkan saat ini pihak Pertamina masih melakukan proses pendataan dan sosialisasi serta implementasi awal penerapan pembelian gas elpiji tiga kilogram berbasis KTP. Sehingga, nantinya pembelian bisa dilakukan terhadap konsumen yang sudah terdata.

Namun, pembelian berbasis KTP bukan berarti masyarakat memberikan fotokopi KTP saat hendak membeli gas kemasan tiga kilogram.

 Togas memaparkan masyarakat hanya perlu mendaftarkan NIK saja.

“Bukan berarti beli harus berikan fotokopi KTP. Tidak. Hanya menyebutkan NIK yang sudah terdaftar. Sampai saat ini Alhamdulillah sudah hampir tercukupi atau hampir sesuai pendaftarannya. Sehingga diharapkan saat proses pembelian ke depannya itu tepat sasaran karena ini elpiji bersubsidi,” jelas Togas.
Baca juga: Pengumpulan ZIS di DKI Jakarta naik 15 persen
Baca juga: Di Jakarta, harga beras turun Rp2 ribu per kilogram
Baca juga: Dinas KPKP DKI gencarkan edukasi pangan sehat jelang Ramadhan


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024