Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB) menjadi menetap di terendah dalam lebih dari satu minggu, tertekan oleh kenaikan dolar AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 17,4 dolar AS, atau 1,31 persen, menjadi ditutup pada 1.307,2 dolar AS per ounce. Statistik menunjukkan harga emas mencatat penutupan terendah sejak 1 Oktober, lapor Xinhua.

Analis pasar mengatakan karena dolar memperpanjang kenaikannya dan impor merosot di India, konsumen emas fisik terbesar di dunia, harga emas berada di bawah tekanan besar.

Indeks dolar AS Bloomberg, yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap 10 mata uang utama, naik ke tingkat tertinggi satu minggu, sehingga membatasi permintaan pasar untuk logam mulia sebagai aset alternatif.

Beberapa analis percaya ketidakpastian yang disebabkan oleh penutupan sebagian kegiatan (shutdown) pemerintah AS dan perdebatan politik atas kenaikan plafon utang negara itu telah gagal memicu banyak tawaran "safe haven" untuk emas pada hari ini.

Pembelian emas dan perak oleh India bernilai 800 juta dolar AS pada September, dibandingkan dengan 4,6 miliar dolar AS setahun sebelumnya, menurut statistik yang dirilis oleh Departemen Perdagangan India.

Perak untuk pengiriman Desember turun 55,2 sen, atau 2,46 persen, menjadi ditutup pada 21,891 dolar AS per ounce.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013