Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berharap Konferensi Mahasiswa Maritim Indonesia atau Marinfest 2024 bisa meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) melalui pemberdayaan pemuda dalam hal kewirausahaan bidang maritim.

"Mahasiswa yang berfokus pada kemaritiman bisa mengambil peran meningkatkan IPP melalui berbagai cara, salah satunya pemberdayaan pemuda terkait literasi atas kesadaran lingkungan, kewirausahaan di bidang maritim," kata Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Subroto dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, Marinfest bisa berperan dalam meningkatkan IPP Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat pesisir, dan penciptaan sektor pariwisata baru di pesisir pantai, yaitu dengan pemberdayaan pemuda melalui pelatihan dan pengkaderan terkait literasi atas kesadaran lingkungan serta kewirausahaan bidang maritim.

Baca juga: Kemenpora bahas isu “mental health” guna tingkatkan IPP di daerah

Kemenpora mengapresiasi Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Kelautan menggelar Marinfest 2024 sebagai bentuk peran aktif mahasiswa mendukung pengembangan pemuda untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan pemuda pada perkembangan maritim Indonesia.

"Kemenpora mengapresiasi Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Kelautan menggelar Marinfest 2024 sebagai kepedulian generasi muda dalam berpartisipasi menjaga kondisi maritim Indonesia yang memiliki kekayaan laut yang sangat melimpah," kata Subroto.

Peserta Marinfest 2024 berasal dari unsur himpunan nasional mahasiswa kemaritiman seperti Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (Himtekindo), Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumber Daya Perairan Indonesia (Himasuperindo), dan Himpunan Mahasiswa Akuakultur Indonesia (Himakuai).

Baca juga: Himitekindo-Kemenpora jajaki kerja sama kepemimpinan pemuda maritim

Selain itu, uga diikuti mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi sebagai delegasi mewakili pulau seperti Universitas Riau, Universitas Bangka Belitung, Institut Teknologi Sumatera, Institut Pertanian Bogor, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Sultan Agung Tirtayasa, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Halu Oleo, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Khairun.

“Kami berharap dengan digelarnya konferensi yang diikuti mahasiswa yang datang dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia dapat membuka ruang diskusi, kolaborasi, dan inovasi di antara mahasiswa maritim se-Indonesia untuk bersama-sama mencari solusi terbaik guna menjaga dan meningkatkan potensi maritim Indonesia," kata Subroto.

Subroto juga mengajak peserta konferensi untuk menjadi garda terdepan bersama pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mensukseskan ekonomi biru sebagai model industri perikanan melalui lima jenis bentuk bisnis, yaitu pembangunan pelabuhan ekosistem (ecoport), penangkapan ikan dengan kapal layer, budidaya ikan tanpa pakan, pengolahan limbah ikan, serta penerapan akuaponik.

Baca juga: Kemenpora-Pegadaian kembangkan pelatihan kewirausahaan pemuda

"Pembangunan berkelanjutan dalam ekonomi biru sangat penting untuk memperkuat kapasitas negara dalam pengelolaan, pemanfaatan, dan inovasi sumber daya berbasis laut yang berkelanjutan melalui ilmu pengetahuan, teknologi, dan digital transformasi," tuturnya.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024