Jakarta (ANTARA) - Tiga warga negara Indonesia  anak buah kapal (ABK) penangkap ikan yang tenggelam di Laut Yeosu Selatan, Korea Selatan, telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Jenazah ketiga WNI tersebut ditemukan pada Minggu, bersama jasad seorang ABK warga Korsel.

Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, proses pencarian masih terus dilakukan oleh penjaga pantai Korsel (Korean Coast Guard/KCG) untuk menemukan lima ABK lainnya, terdiri dari empat ABK WNI dan satu ABK Korsel.

“KBRI Seoul telah mengirimkan Tim Pelindungan WNI ke Tongyeong, sekitar lima jam perjalanan darat dari Seoul. Tim berkoordinasi erat dengan KCG untuk proses pencarian dan Rumah Sakit SAE Tongyeong untuk proses penanganan jenazah,” kata Judha melalui pesan singkat.

Sementara itu, Kemlu telah berhasil menghubungi seluruh keluarga tujuh WNI ABK kapal penangkap ikan 2 Haesinho untuk menyampaikan informasi terkini mengenai proses pencarian dan penanganan jenazah.

Kapal nelayan 2 Haesinho tenggelam pada Sabtu pagi (9/3) waktu setempat di perairan yang berlokasi di 68 kilometer selatan pulau di Kota Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, yang berada di ujung selatan Korsel.

Sembilan anggota kru, termasuk tujuh WNI, berada di kapal seberat 29 ton yang terbalik tersebut.

Baca juga: KBRI koordinasi dengan otoritas Korsel terkait 7 ABK WNI yang hilang
Baca juga: KBRI Tokyo kawal penanganan 20 WNI ABK Fukuei-Maru
Baca juga: Pemerintah tangani 20 ABK WNI korban kapal kandas di perairan Jepang

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024