Jakarta (ANTARA) - Sedikitnya 100 anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia memanfaatkan momen ngabuburit untuk curhat di Rumah Singgah yang terletak di Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Cape Town, Afrika Selatan.

Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin, Konsul Jendral Cape Town Tudiono mengatakan para ABK dari berbagai kapal asing berkumpul dalam kegiatan life skill yang diadakan di Rumah Singgah ABK.

Tudiono mengatakan acara yang digelar pada Minggu (6/4), memberikan informasi terkait regulasi terbaru mengenai keimigrasian setempat dan mekanisme penanganan kasus. KJRI juga menerima curhatan dan unek-unek ABK.

Dijelaskan kepada para ABK setiap tindakan kategori Abusif, baik fisik maupun psikis, agar disimpan buktinya dan dilaporkan ke KJRI.

Penanganan kasus dilaksanakan secara berjenjang mulai dari diri sendiri, bermusyawarah sesama ABK di kapal, dilaporkan ke kapten kapal hingga ke KJRI yang selalu hadir baik melalui hotline, kontak personal pejabat KJRI maupun whatsapp grup Pelaut Indonesia yang dikelola KJRI.

Salah satu ABK ada yang curhat tentang gajinya yang sudah tiga bulan belum dibayar.

KJRI akan menindaklanjuti dengan menghubungi dan berkoordinasi dengan agen dan pemangku kepentingan, baik di Cape Town maupun di Indonesia, untuk penyelesaian kasus dimaksud.

"Rumah Singgah ABK yang didirikan KJRI sejak 2018 dan kegiatan rutin life skills bagi ABK merupakan komitmen nyata Pemerintah dalam memberikan pelindungan, dan pelayanan kepada masyarakat Indonesia di luar negeri khususnya ABK," ujar Tudiono.

Ia menjelaskan Setiap tahunnya sebanyak 2000-3000 ABK bersandar di pelabuhan Cape Town yang terletak di ujung selatan Afrika.

Konjen Tudiono menambahkan bahwa pelayanan dan pelindungan merupakan prioritas misi. KJRI berkomitmen memberikan yang terbaik.

Komitmen dan upaya nyata tersebut menjadi faktor penting yang mengantarkan KJRI Cape Town mendapatkan penghargaan WBK dari KemenpanRB pada tahun 2022.

Di akhir acara KJRI membagikan bantuan logistik kepada para ABK berupa vitamin, alat kebersihan, jaket parasut, sepatu bot maupun makanan khas Indonesia yang dirindukan ABK.

Baca juga: Kemlu RI, KJRI Cape Town adakan rakor pelayanan dan perlindungan WNI
Baca juga: 6 jenazah WNI korban kapal tenggelam di Jepang dipulangkan ke RI
Baca juga: Kemenhub kembali fasilitasi kepulangan pelaut ke Indonesia 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024