Kami menargetkan perolehan kontrak baru tahun 2024 meningkat 15 sampai 20 persen (yoy), didominasi sektor jasa pertambangan dengan melihat potensi pasar di sektor tambang yang masih sangat besar ke depan .....
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan konstruksi BUMN, PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan perolehan kontrak baru meningkat 15 sampai 20 persen year on year (yoy) pada 2024, dibandingkan capaian pada 2023.

Selama 2023, perseroan mencatatkan kontrak baru senilai Rp6,7 triliun atau meningkat 28,72 persen (yoy) dibandingkan selama 2022 yang senilai Rp5,2 triliun.

“Kami menargetkan perolehan kontrak baru tahun 2024 meningkat 15 sampai 20 persen (yoy), didominasi sektor jasa pertambangan dengan melihat potensi pasar di sektor tambang yang masih sangat besar ke depan menjadikan semangat dan motivasi kami untuk terus meningkatkan nilai kontrak baru, sehingga dapat menggenjot revenue untuk meningkatkan value added bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Direktur Utama PPRE I Gede Upeksa Negara di Jakarta, Rabu

Baca juga: Dua proyek garapan PT PP di Makassar diresmikan Jokowi

Selama 2023, perseroan membukukan penjualan senilai Rp3,4 triliun, dengan meraih laba senilai Rp172 miliar.

I Gede menjelaskan, segmen bisnis jasa pertambangan dan konstruksi sipil menjadi kontributor utama pendapatan sebesar 92 persen, dan sisanya sebesar 8 persen berasal dari lini bisnis supporting yaitu production plant, structure work dan rental heavy equipment.

Pencapaian perseroan sebagian besar berasal dari penyelesaian dan progress proyek-proyek jasa pertambangan sebesar 47 persen, atau meningkat 13 persen (yoy) apabila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 34 persen.

Kemudian, konstruksi sipil sebesar 45 persen, sisanya berasal dari proyek structure work sebesar 3 persen, rental heavy equipment sebesar 3 persen, dan production plant sebesar 2 persen.

“Perolehan pendapatan mayoritas berasal dari lini bisnis jasa pertambangan dan konstruksi sipil, sejalan dengan strategi perseroan untuk tetap fokus pada jasa pertambangan dan konstruksi sipil,” ujar I Gede.

Baca juga: PT PP: Pembangunan Tol Indrapura-Kisaran sesuai standard kualitas

Dari sisi rasio keuangan, untuk rasio leverage membaik, seperti Debt to Equity Ratio (DER) dari 1,41 kali pada 31 Desember 2022 menjadi 1,19 kali pada 31 Desember 2023, serta DER Interest Bearing dari 0,75 kali pada 31 Desember 2022 menjadi 0,54 kali pada 31 Desember 2023.

I Gede menjelaskan, perseroan masih dapat menjaga angka EBITDA positif di tengah mundurnya beberapa proyek yang ditarget didapatkan pada kuartal awal menjadi kuartal akhir 2023.

“Karena itu PPRE belum dapat mengenerate revenue secara maksimal di tahun 2023 ini, namun PPRE berhasil menurunkan beban pokok dengan penerapan program cost leadership yang dijalankan serta penerapan optimalisasi alat untuk memaksimalkan produksi sehingga gross profit margin meningkat di 17,45 persen tahun 2023”, ujar I Gede.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024