Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara mempererat koordinasi internal demi menyukseskan program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria) yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

"Kami siap menyokong penuh program Kesatria itu," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Jumat.

Juwaini melanjutkan, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut berkomunikasi intens dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut terkait program tersebut.

Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut akan memberikan data lahan sawit yang dapat ditanami padi.

Menurut Juwaini, lahan sawit yang dapat ditanami padi adalah lahan yang belum menghasilkan dengan usia satu sampai tiga tahun.

Adapun padi yang dapat tumbuh di lahan perkebunan adalah padi gogo. Di Sumut ada beberapa varietas padi tersebut seperti Sigambiri Putih dan Sigambiri Merah.

Juwaini memperkirakan, sekitar 10 persen dari total lahan sawit di Sumut dapat digunakan untuk program Satria.

Pemprov Sumut mencatat, luas lahan perkebunan sawit di Sumut sekitar 1,4 juta hektare, di mana lahan perusahaan besar swasta (PBS) sekitar 628.586 hektare, PTPN 320.198 hektare dan perkebunan rakyat 441.399 hektare.

Itu membuat Sumut menjadi salah satu provinsi dengan luas lahan sawit terbesar di Indonesia

"Potensi lahan sawit di Sumut sangat luas," tutur Juwaini.

Kementerian Pertanian terus menggencarkan program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria) sebagai salah satu upaya demi mendukung pelaksanaan kegiatan optimalisasi lahan rawa, pompanisasi lahan tadah hujan dan tumpang sisip padi gogo tahun anggaran 2024.

Program Kesatria diharapkan mampu memberi tambahan produksi satu juta ton gabah kering panen (GKP) secara nasional.


Baca juga: Kementan RI salurkan bantuan Rp534,51 miliar untuk pertanian di Sumut

Baca juga: Gubernur Edy ajak pengusaha kelapa sawit jalin kemitraan dengan pemda


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024