Indeks Literasi dan Inklusi  Keuangan Syariah di Provinsi Bali masih relatif rendah yakni sebesar 9,14 persen dan 12,12 persen
Denpasar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah di provinsi itu dengan mengoptimalkan momentum Ramadhan 2024 melalui Program Gebyar Ramadhan Keuangan (Gerak) Syariah.

Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Senin, mengatakan berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022, Indeks Literasi dan Inklusi  Keuangan Syariah di Provinsi Bali masih relatif rendah yakni sebesar 9,14 persen dan 12,12 persen.

Indeks literasi dan inklusi keuangan tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional sebesar 49,68 persen dan 85,1 persen.

"Untuk itu OJK telah menyiapkan arah dan prioritas program literasi dan inklusi keuangan Syariah yang terdiri atas empat strategi utama yakni akselerasi dan kolaborasi program edukasi keuangan syariah dan pengembangan model inklusi dan akses keuangan syariah," ujar Puji Rahayu.

Selanjutnya penguatan infrastruktur literasi dan inklusi keuangan syariah, dukungan dan aliansi strategis literasi dan inklusi keuangan syariah dengan kementerian atau lembaga dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga: OJK Bali: Perluas akses pembiayaan petani melalui penyaluran KUR

Baca juga: OJK Bali ingatkan pentingnya edukasi keuangan untuk disabilitas


Dalam upaya meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan syariah, OJK akan melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan melalui Gebyar Ramadan Keuangan (Gerak) Syariah.

"Gerak Syariah bertujuan untuk mengorkestrasikan seluruh kegiatan literasi dan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat secara merata dan masif selama bulan Ramadhan," ucapnya.

Puji Rahayu menambahkan.Gerak Syariah juga memiliki makna bahwa OJK bersama pemangku kepentingan terus bergerak menebarkan manfaat dan keberkahan melalui upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat secara kolaboratif dan masif.

OJK akan melibatkan usaha jasa keuangan syariah beserta asosiasinya, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), kementerian dan lembaga serta komunitas dan tokoh masyarakat.

Sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Program Gerak Syariah, OJK Provinsi Bali berkolaborasi dengan sejumlah pemangku kepentingan juga telah melaksanakan pelatihan literasi keuangan syariah belum lama ini.

Pelatihan tersebut berkolaborasi dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Bali, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Pegadaian Kanwil VII Denpasar dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Bali Nusra.

Pelatihan ini diikuti oleh 181 orang peserta yang terdiri dari keluarga Besar ICMI Orwil Bali, perwakilan ormas dan komunitas islam, tokoh masyarakat dan mahasiswa dan dosen beragama Islam di Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Stikom Bali.

Dalam acara tersebut, OJK, BI, Pegadaian dan BSI menjelaskan peran masing-masing lembaga terkait keuangan syariah yang dilanjutkan dengan diskusi berbentuk panel, penyerahan santunan tunai dan paket sembako bagi ustadz/guru dari para donatur.

Melalui kolaborasi tersebut diharapkan selain mengakselerasi peningkatan indeks literasi dan inklusi syariah khususnya di Provinsi Bali, juga bersama-sama mampu mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah.

Baca juga: Anggota DPD berharap OJK tingkatkan literasi keuangan masyarakat Bali

Baca juga: Satgas Pasti Bali perkuat pencegahan aktivitas keuangan ilegal

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024