Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp12 triliun dari lelang lima seri obligasi atau surat utang negara pada Selasa yang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2013.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyebutkan penawaran yang masuk dalam lelang tersebut mencapai Rp33,70 triliun.

Jumlah dimenangkan sebesar Rp12 triliun itu lebih besar dari jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp8 triliun.

Rincian jumlah dimenangkan itu terdiri atas seri SPN12141009 sebesar Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,85 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 5,95 persen. SUN ini akan jatuh tempo 9 Oktober 2014. Penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp3,31 triliun dengan imbal hasil tertingi masuk 6,50 persen dan terendah 5,60 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri FR0069 sebesar Rp4,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,14 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 7,24 persen, tingkat kupon 7,88 persen. SUN ini akan jatuh tempo 15 April 2019. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp8,52 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 7,50 persen dan terendah 6,98 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri FR0070 sebesar Rp3,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,42 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 7,44 persen, tingkat kupon 8,38 persen. SUN ini akan jatuh tempo pada 15 Maret 2024. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp9,93 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 7,70 persen dan terendah 7,38 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri FR0071 sebesar Rp2,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,84 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 7,84 persen dan tingkat kupon 9,0 persen. SUN ini akan jatuh tempo 15 Maret 2029. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp10,80 triliun dengan imbal hasil masuk tertinggi 8,40 persen dan terendah 7,75 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri FR0067 sebesar Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,29 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 8,35 persen, tingkat kupon 8,75 persen. Seri ini akan jatuh tempo 15 Februari 2024. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp1,15 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,58 persen dan terendah 8,15 persen.

(A039/N002)

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013