Yah, kami berharap hal ini bisa diperhatikan. Sehingga kami bisa segera berkumpul dengan keluarga yang sedang menunggu hasil kerja keras kami,"
Jayapura (ANTARA News) - Sebanyak 10 pemain dan asisten pelatih Persidafon Dafonsoro masih menunggu gaji enam bulan yang belum terbayarkan oleh manajemen klub berjuluk "Gabus Sentani" itu.

Erens Pahelerang, asisten pelatih Persidafon Dafonsoro ketika dihubungi Antara Jayapura, Jumat petang mengaku hampir sebulan menunggu realisasi gaji enam bulan yang dijanjikan oleh ketua umum Persidafon Dafonsoro.

"Pertemuan terakhir dengan ketua umum Pak Mathius Awaitauw, beliau janjikan untuk segera dibayarkan. Namun hampir sebulan ini hal itu belum nampak juga," katanya lewat telepon seluler.

Menurut dia, ada 10 pemain lainnya yang bersama dia sedang tinggal di salah satu hotel ternama di Sentani, Kabupaten Jayapura sedang menunggu gaji enam bulan yang dijanjikan tersebut. Mereka diantaranya adalah empat pemain asing dan enam pemain lokal.

"Ada, Precius, Alasso, Samuel Lim Nunez, dan Pape. Sedangkan enam pemain lokal diantaranya ada Isak Wanggai, Selsius, Alan Arthur, Isak Konon, dan Wilson Aleng," katanya.

Sementara ada beberapa pemain yang telah meninggalkan hotel tersebut, "Javad Moradi, Markus Horison, dan Mitchel Nere sudah tinggalkan Sentani. Mereka kembali ke keluarga masing-masing," katanya.

Erens berharap sisa gaji enam bulan tesebut bisa segera terealisasi oleh manajemen Persidafon Dafonsoro. "Yah, kami berharap hal ini bisa diperhatikan. Sehingga kami bisa segera berkumpul dengan keluarga yang sedang menunggu hasil kerja keras kami," harapnya.

Informasi yang didapatkan Antara Jayapura, gaji enam bulan untuk asisten pelatih dan belasan pemain Persidafon Dafonsoro kurang lebih berjumlah Rp5 miliar.

Persidafon pada musim depan akan bermain di Divisi Utama, karena pada musim ini di Liga Super Indonesia hanya finis di urutan kedua terbawah. Persidafon degradasi bersama dua tim lainnya yakni PSPS Pekanbaru dan Persiwa Wamena.
(KR-ARG/M019)

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013