Kita juga akan buka dapur umum di sini, termasuk membuka tenda, menempatkan petugas kesehatan
Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menempatkan 69 orang etnis Rohingya korban kapal terbalik di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Aceh Barat, berlokasi di Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, kabupaten setempat.

“Mereka kita tempatkan sementara di gedung PMI setelah sebelumnya mendapatkan penolakan dari masyarakat di Beureugang, Kecamatan Kaway XVI,” kata Ketua Tim Penanganan Pengungsi Rohingya Kabupaten Aceh Barat, Teuku Samsul Alam kepada wartawan di Meulaboh, Kamis petang.

Ia mengatakan, penempatan para korban kapal terbalik tersebut didasarkan atas rasa kemanusiaan, setelah sebelumnya etnis Rohingya tersebut mengalami musibah di perairan Aceh Barat akibat kapal yang ditumpangi terbalik.

Teuku Samsul Alam menjelaskan penampungan sementara etnis Rohingya tersebut dilakukan dalam waktu sementara dan belum bisa dipastikan jangka waktunya, mengingat saat ini pemerintah daerah masih terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat terkait penanganan pengungsi Rohingya.

“Oleh karena itu, kami (pemerintah daerah) akan menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat dan provinsi,” katanya.

Baca juga: Panglima Laot minta nelayan selamatkan Rohingya di perairan Aceh
Baca juga: Polresta bahas gelombang Rohingya ke Aceh dengan lintas negara

 

​​​​​​
Pj Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi didampingi Kabag Ops Polres Aceh Barat Kompol M Nasir, menyerahkan bantuan pakaian dan kain sarung kepada perwakilan etnis Rohingya saat ditempatkan di Gedung PMI Aceh Barat, di kawasan Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, kabupaten setempat, Kamis (21/3/2024). ANTARA/Teuku Dedi Iskandar


Teuku Samsul Alam mengatakan keberadaan pengungsi etnis Rohingya diupayakan tidak berada lama di Kabupaten Aceh Barat, apakah nantinya akan di bawa ke Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, hal tersebut masih menunggu petunjuk lebih lanjut.

Terhadap penanganan bantuan para pengungsi, kata dia, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat saat ini terus menjalin komunikasi dan kerjasama dengan IOM dan UNHCR, guna memenuhi kebutuhan para etnis Rohingya selama berada di Kabupaten Aceh Barat.

“Kita juga akan buka dapur umum di sini, termasuk membuka tenda, menempatkan petugas kesehatan,” kata Samsul Alam.

Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap para korban, yang sebelumnya diselamatkan setelah kapal yang ditumpangi etnis Rohingya terbalik di perairan Aceh Barat.

“Hal ini kita lakukan sebagai bentuk memuliakan tamu, mereka (pengungsi) juga saudara kita,” demikian Samsul Alam.

Baca juga: UNHCR belum pastikan lokasi penempatan Rohingya di Aceh
Baca juga: Imigrasi Dumai kirim 17 pengungsi Rohingya ke Pekanbaru
Baca juga: Pemprov Sumut berkoordinasi dengan UNHCR tangani pengungsi Rohingya

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024