Sampai saat siaran ini disampaikan, tidak ada korban jiwa pasca-kejadian itu
Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan tidak ada korban jiwa atas bencana gempa bumi beruntun yang berpusat di lepas pantai Tuban, Jawa Timur, Jumat siang.

“Sampai saat siaran ini disampaikan, tidak ada korban jiwa pasca-kejadian itu,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam laporan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Hanya saja, lanjut dia, berdasarkan laporan dari personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan Jawa Tengah menemukan gempa telah merusak bangunan rumah warga dan fasilitas umum di daerahnya.

Kerusakan seperti dinding retak dan kaca jendela pecah antara lain terjadi pada masjid dan rumah sakit di Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik. Gempa juga merusak bagian dapur pada salah satu rumah warga dan merobohkan satu  bangunan balai desa di Desa Tuban, Kota Tuban.

Baca juga: Gempa magnitudo 6 guncang Tuban Jawa Timur
Baca juga: BMKG catat delapan kali gempa susulan setelah gempa besar di Tuban


Selain itu pasien rumah sakit di Tuban juga sempat dievakuasi keluar dari gedung.

“Hingga saat ini tim terus memonitor di lapangan dan melakukan pendataan dampak gempa untuk mempersiapkan penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

Sebelumnya Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mencatat sebanyak delapan gempa susulan terjadi secara berturut sejak gempa besar pertama pada siang ini mulai sejak pukul 11.22 WIB- 13.31 WIB.

Gempa pertama yang berpusat di laut pada jarak 132 kilometer timur laut Kota Tuban itu berkekuatan 6 magnitudo, di koordinat 5,74 Lintang Selatan (LS) dan 112,32 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.

Selanjutnya disusul sebanyak delapan kali aktivitas gempa bumi yang terbesar bermagnitudo 5,3 hingga terkecil 3,2 magnitudo.

Baca juga: Guncangan gempa dirasakan sejumlah warga di Surabaya siang ini
Baca juga: Gempa Tuban getarkan sejumlah daerah di Pulau Jawa hingga skala IV


Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024