Demak (ANTARA) -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia segera melakukan program normalisasi Sungai Wulan sepanjang 30 kilometer dengan anggaran sebesar Rp900 miliar.
 
"Saat ini baru tahap tender proyek tersebut. Nantinya dibagi menjadi tiga paket kegiatan," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia ditemui di sela meninjau pengerjaan tanggul kiri Sungai Wulan di Jembatan Tanggulangin perbatasan Kudus dan Demak, Jumat.

Baca juga: BNPB: Jebolnya enam tanggul sungai perparah banjir di Demak
 
Program tersebut, kata dia, dalam rangka meningkatkan kapasitas tampungan Sungai Wulan agar saat debit air meningkat bisa tertampung.
 
Rencananya, kata dia, panjang aliran Sungai Wulan dari pintu bendung pembagi Wilalung hingga laut mencapai 42 kilometer, sekitar 32 kilometer yang menjadi sasaran normalisasi.
 
Selain meningkatkan daya tampung airnya, nanti tanggul yang rawan juga diperkuat. Sisanya 10 kilometer, juga menjadi prioritas pemerintah.
 
Sungai Wulan memiliki daya tampung sekitar 900 meter kubik per detik, sedangkan saat banjir debitnya mencapai 1.290 meter kubik per detik.
 
Adanya lonjakan debit air yang melampaui kapasitas daya tampung Sungai Wulan, mengakibatkan terjadinya kerusakan tanggul sungai yang sebelumnya juga jebol.
 
Jika tanggul jebol bulan Februari 2024, lokasinya di dua titik, masing-masing 30 meter dan 10 meter. Sedangkan peristiwa kedua, panjang jebolnya mencapai 30-an meter.

Baca juga: BNPB: Penutupan tanggul Sungai Wulan diperkirakan butuh waktu sepekan

Baca juga: Menteri PUPR: Titik tanggul jebol di Sungai Wulan Demak sudah ditutup
 
Bedanya dengan kasus jebolnya tanggul pertama, banjir yang terjadi saat ini debit air sungai setelah jebol masih tetap tinggi. Sedangkan peristiwa pertama setelah jebol debit air langsung turun.
 
Dampak jebolnya tanggul Sungai Wulan mengakibatkan 97 desa tersebar di 11 kecamatan terendam banjir. Sedangkan jumlah warga yang mengungsi mencapai 24.991 jiwa. Areal sawah terdampak mencapai 4.696 hektare dan tambak 529 hektare.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024