"Orang tua merupakan kunci agar anak terhindar dari aksi tawuran," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris Polisi Hady Saputra Siagian di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan orang tua harus memiliki waktu yang cukup untuk memberikan pengarahan kepada anak-anaknya.
Hady juga meminta orang tua melakukan pengawasan kepada anak-anaknya terutama akun media sosial mereka.
"Bayak undangan-undangan tawuran muncul di media sosial dan ini yang perlu kita jaga bersama agar mereka yang tawuran tidak menjadi 'role model' anak-anak," kata dia.
Baca juga: Polisi terapkan tiga langkah tangani masalah tawuran
Menurut dia, akun media sosial (medsos) memang dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan aksi tawuran dan menjadi ajang pamer senjata tajam yang dimiliki.
"Pengawasan orang tua kepada anaknya harus ketat dan tahu kemana anak pergi. Jangan biarkan anak berkeliaran di luar saat malam hari," kata dia.
Selain itu, orang tua juga harus mengetahui teman bergaul anak-anaknya sehingga bisa menjaga dari dampak negatif. "Kami sampaikan orang tua kunci agar anak menjadi orang baik dan menjadi penerus bangsa," kata dia.
Baca juga: Kapolres lakukan dua upaya atasi maraknya aksi tawuran di Jakut
Selain itu, narkoba juga dapat menjadi pemicu anak terlibat perkelahian dan tawuran antara pemuda atau remaja. Dampak penggunaan narkoba ini bermacam dan tidak sedikit muaranya kepada tindak pidana.
Saat penggerebekan di Kampung Muara Bahari, Jakarta Utara (Jakut) ditemukan banyak narkoba jenis sabu dan alat hisap barang haram tersebut. Selain itu ditemukan senjata tajam berupa parang, samurai dan celurit yang disiapkan untuk tawuran.
"Ini menjadi peringatan bagi kita semua agar lebih peduli dan menjaga anak-anak kita agar terhindar dari aksi kriminal yang membahayakan dirinya dan masa depan mereka," kata dia.
Baca juga: Polisi tingkatkan patroli siber tindak akun penyebar informasi tawuran
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024