Markas PBB (ANTARA) - Draf resolusi terkait Gaza yang diusulkan AS di Dewan Keamanan (DK) PBB tidak dapat diterima karena memungkinkan pembunuhan terhadap warga Palestina terus terjadi, kata Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun pada Jumat.

"Rancangan AS itu, sebaliknya, menjadi prasyarat bagi gencatan senjata, yang sama saja dengan memberi lampu hijau bagi kelanjutan tindakan pembunuhan, yang tidak bisa diterima," kata dia.

Zhang mengatakan bahwa draf resolusi itu sangat berat sebelah dan tidak secara tegas menyatakan penentangan terhadap rencana Israel menggelar operasi militer di Rafah, Jalur Gaza.

Sebelumnya pada hari yang sama, DK PBB melakukan pemungutan suara bagi rancangan resolusi itu, yang kemudian diveto oleh Rusia, China, dan Aljazair.

Ketiga negara itu menilai seruan gencatan senjata dalam resolusi tersebut tidak efisien.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan negaranya tidak menoleransi seruan gencatan senjata yang tidak ada artinya.

Dia menilai seruan gencatan senjata dalam resolusi itu adalah penipuan yang dilakukan oleh AS.

Sumber: Sputnik
Baca juga: Draf resolusi DK PBB soal Gaza yang dirancang AS diveto Rusia, China
Baca juga: Lima bulan sejak konflik Gaza, China minta ada langkah substantif
Baca juga: China dukung Palestina jadi anggota penuh di PBB

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024