sementara semua pelayanan dari rawat inap yang ada di belakang kami alihkan ke depan hingga di tenda darurat
Gresik (ANTARA) -
Sejumlah pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umar Mas'ud Bawean, Gresik masih enggan ditempatkan di dalam ruangan pascagempa susulan berkekuatan 4,6 magnitudo yang terjadi di 106 kilometer Timur Laut Tuban, Jawa Timur, Sabtu pukul 19.57 WIB.

Direktur Utama RSUD Umar Mas'ud Bawean Gresik drg Helizamah di Bawean, Gresik, Sabtu, mengatakan ada empat ruangan yang seharusnya ditempati pasien yang rusak, sementara ruangan lainnya ada di belakang yang secara akses kurang memadai jika ada hal yang tidak diinginkan.

Empat ruangan tersebut, yakni Unit Gawat Darurat (UGD), Verloz Kamer atau ruang persalinan, rawat inap Dahlia dan Bougenville.

"Untuk sementara semua pelayanan dari rawat inap yang ada di belakang kami alihkan ke depan hingga di tenda darurat," ucapnya.

Hal tersebut dilakukannya atas persetujuan dari pihak keluarga, karena khawatir dengan adanya gempa susulan yang masih terjadi hingga malam hari.

Baca juga: Pemprov Jatim data kerusakan akibat gempa di Pulau Bawean
Baca juga: Pemrov Jatim kirimkan bantuan makanan hingga tenda bagi warga Bawean


Saat ini, lanjutnya, yang masih dirawat di RSUD Umar Mas'ud berjumlah sembilan orang, diantaranya dua anak-anak dan tujuh dewasa.

"Alhamdulillah semua kondisi pasien dalam keadaan baik-baik saja meskipun dipindah ke depan, karena secara kenyamanan dan psikologis pasien lebih baik, jadi tidak terlalu khawatir saat ada gempa susulan," ujarnya.

Helizamah menambahkan, saat terjadi gempa ada dua orang korban yang sempat dirawat di RSUD Umar Mas'ud.

"Ada dua, yang satu dewasa karena terkena material bangunan tapi kondisinya luka ringan dan satu anak umur dua tahun dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik," katanya.

Hal tersebut dilakukan, karena ada instruksi dari dokter anak bahwa ditakutkan ada yang pecah di daerah kepala.

"Cerita dari pihak keluarga, saat gempa waktu sore kemarin anak itu terjatuh dan tertimpa kakaknya yang sedang lari, akhirnya kami rujuk ke Ibnu Sina," tuturnya.

Baca juga: Pemkot Surabaya bantu penghitungan kekuatan bangunan rumah sakit
Baca juga: Puskris Kesehatan: Korban terparah gempa di Bawean sudah tertangani


Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mendata wilayah terdampak gempa yang meliputi wilayah Kabupaten Gresik, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Pamekasan, hingga Kota Surabaya
 
Di berbagai daerah tersebut, terdata sebanyak 51 rumah rusak ringan, 13 rumah rusak sedang, dan lima rumah rusak berat.
 
Selain itu gempa juga mengakibatkan kerusakan pada dua unit sekolah, empat unit rumah sakit, satu pondok pesantren, lima kantor desa, tiga tempat ibadah, dua kandang ternak, satu unit gedung dan dua motor.
 
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, selain dua warga yang mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan.

Baca juga: BPBD Jatim: 14 bangunan rusak akibat gempa magnitudo 6,5
Baca juga: BPBD dirikan tenda darurat perawatan pasien RS Unair pascagempa

Pewarta: Indra Setiawan/Naufal
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024