Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, sembilan dari 15 target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah tercapai.

"Untuk RPJMN tahun 2023 ada 15 tren capaian kinerja RPJMN, ada sembilan yang sudah on track dan ada enam yang butuh akselerasi," ujarnya dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI yang disiarkan melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta, Senin.

Adapun target-target yang sudah tercapai tersebut yaitu persentase rumah sakit terakreditasi, persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun, prevalensi obesitas penduduk usia di atas 18 tahun, angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup.

Selain itu, insidensi HIV per 1000 penduduk yang tidak terkena HIV, jumlah kabupaten dan kota yang mencapai eliminasi malaria, persentase puskesmas dengan ketersediaan obat esensial, serta persentase puskesmas tanpa dokter.

Namun demikian, kata dia, masih ada enam target yang perlu dikejar, seperti prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) pada balita, insiden tuberkulosis per 100 ribu penduduk, imunisasi dasar lengkap anak usia 12 hingga 23 bulan.

Baca juga: Wamenkes: Pasien diabetes tetap bisa puasa asal atur waktu minum obat

"Persentase fasilitas kesehatan tingkat pertama terakreditasi, prevalensi stunting, kemudian persentase puskesmas dengan tenaga nakes sesuai yang dibuat kami standarkan," katanya.

Dalam kesempatan itu dia juga menjelaskan capaian dalam pelayanan primer, yang terdiri dari skrining, intervensi, serta pemenuhan sarana dan prasarana.

Dari sejumlah target skrining yang sudah mencapai target, terdapat pemeriksaan kehamilan (antenatal care) enam kali pada 2022 yang mencapai realisasi 70,67 persen dari target 60 persen, serta skrining anemia pada 2023 yang mencapai 73,07 persen dari target 70 persen.

Pada upaya intervensi, terdapat konsumsi tablet tambah darah pada remaja perempuan pada 2022 yang mencapai 46,8 persen dari target 45 persen, dan pada 2023, tercapai 61,3 persen dari target 50 persen.

Selain itu, konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil pada 2022 yang mencapai 86,1 persen dari target 60 persen, dan pada 2023, tercapai 87,8 persen dari target 80 persen.

Baca juga: Wamenkes sebut akar masalah obesitas pada anak adalah keluarga

Ada juga pemberian makanan tambahan pada ibu hamil yang kurang energi kronis, di mana pada 2022, capaiannya 88,5 persen dari target 85 persen.

Untuk tatalaksana gizi buruk, pada 2022 realisasi sebesar 92,08 persen dari target 83 persen, dan pada 2023, realisasi sebesar 90,7 persen dari target 87 persen.

Kemudian, desa dan kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada 2023 tercapai sebesar 70.02 persen dari target 70 persen.

Dalam pemenuhan sarana dan prasarana, target kumulatif hingga 31 Desember 2023 tercapai 100 persen untuk pemenuhan Hb meter. Alat tersebut, ujarnya, untuk mendeteksi kelainan ibu dan remaja putri yang punya anemia, yang dapat berisiko menyebabkan anak stunting.

Baca juga: Wamenkes paparkan tips tetap sehat selama Ramadhan

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024