Semoga tidak ada lagi gempanya, takut saya
Gresik (ANTARA) - Aktivitas di Pasar Kota Kusuma Sangkapura berangsur normal kembali sejak bencana gempa yang terjadi pada Jumat (22/3) melanda Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Pantauan ANTARA, pada Selasa pukul 08.00 WIB, sejumlah masyarakat berkerumun untuk membeli sejumlah bahan masakan. Di dalam pasar tersebut, menjual berbagai bahan makanan seperti beras, ayam, daging sapi, telur, dan lainnya.

Seorang pedagang daging sapi, Uding mengaku saat gempa pertama terjadi masih berjualan namun segera lari dan menutup dagangannya.

"Saat gempa kemarin kami masih berjualan, terus libur dua sampai tiga hari, yang lain juga kebanyakan libur," ucap Uding.

Namun, lanjutnya, stok daging untuk masyarakat masih aman, karena ia menyembelih sapinya sendiri.

"Setelah gempa kemarin saat kami libur tidak menyembelih karena takutnya basi, jadi selama libur tidak ada pemotongan hewan," katanya.

Lain dengan Uding, pedagang ayam asal Sungairujing yang bernama Sanwar tetap berjualan hingga hari ini meski saat gempa terjadi.

"Ya tetap jualan, tapi yang lain kebanyakan libur, kalau biasanya ada seratusan orang, saat gempa cuma sekitar 20 orang," kata dia.

Sanwar mengaku harus tetap berdagang agar segera terjual, karena harga ayam saat ini sedang naik.

"Sebelum puasa sudah naik harganya, sekarang satu kilogramnya Rp60 ribu," katanya.

Menurut dia, harga ayam sebelum puasa masih Rp45 ribu hingga Rp50 ribu per kilogramnya, dan naik saat puasa kemudian turun lagi setelah Lebaran.

"Kalau stok ayam di sini Alhamdulillah masih aman tapi tidak melimpah, setelah gempa besar kemarin juga masih banyak yang beli," ujarnya.

Jika daging ayam naik, lain lagi dengan komoditas beras yang saat ini di Pulau Bawean sedang turun harga.

"Saat ini harga satu karungnya Rp390 ribu, sebelumnya Rp400 ribu," kata pedagang beras Maryam asal Desa Sungairujing.

Sementara itu, seorang pembeli bernama Nur asal Desa Kotakusuma mengatakan ia sudah dua hari ini belanja di Pasar Kota untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Ya harus beli di pasar, kan lebih lengkap, jadi enak mau cari apa-apa sudah tersedia," katanya.

Dia berharap agar kejadian serupa tidak datang lagi, karena memang membuat trauma warga Bawean.

"Semoga tidak ada lagi gempanya, takut saya," ucapnya.

Baca juga: Bandara Harun Thohir Bawean segera tambah frekuensi penerbangan
Baca juga: Polres Gresik beri pendampingan trauma healing pascagempa Bawean
Baca juga: Pemprov Jatim siap bantu rekonstruksi bangunan terdampak gempa

Pewarta: Indra Setiawan/Naufal
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024